Bagian|| 19

21.5K 719 0
                                    

Tandai jika ada typo bertebaran⚠️

~~~~🦋🦋🦋~~~~

Pagi ini Zera masuk seperti biasa dipondok pesantren dan juga didepan kelas sudah ada Anes dan Claudia namun juga ada dua orang spesial lagi, iya Ren dan Syifa akhirnya mereka pulang setelah berlibur.

"Assalamualaikum!" Ucap Zera antusias.

"Waalaikumsalam"

Zera langsung terkejut senang melihat Ren dan Syifa melambaikan tangan mereka kearah Zera.

"Gak kangen kita?" Tanya Ren.

"Ya ampun... anaknya pak Kades dan pak RW udah dateng aja" sahut Zera.

"Yaelah, jabatan bapak pakai disebut juga" ucap Syifa selaku anak Pak Kades alias kepala desa.

"Anak nya pak ketua hakim noh, diem mulu... jabatannya paling mantap" sahut Ren mengacungkan kedua jari jempolnya sambil menatap Claudia yang kini menyenderkan tubuhnya dipintu kelas.

"Kenapa Clau? Ada masalah?" Tanya Zera.

"Enggak kok cuman masalah kecil" jawab Claudia dengan lesu.

"Kecil kalau digambung kecil,kecil,dan kecil bakal jadi... duar... gede masalahnya" sewot Anes.

"Emang kalian mau novel kalian itu disita?" Sahut Claudia.

"Tidak!!" Serempak mereka langsung dramatis.

"Novel baruku... kok disita? Tumben banget?" Tanya Zera.

"Tanya aja noh sama suami kamu, Zer. Orang dia yang buat aturan" kesal Claudia.

"Lah, gitu ya? Padahal novel itu adalah belahan jiwa ku..." sahut Anes dengan dramatis didepan Claudia dengan wajah memelas.

"Percuma Nes, kalau masang wajah kasihan jangan ke saya ya. Langsung ke orangnya aja, sekalian kamu yang di ceramahin"pintah Claudia.

"Ish! ish! ish!, tak betul nih" ucap Syifa berfikir keras.

"Udah nemu caranya?" Tanya Zera.

"Enggak sih, hehehe" sahut Syifa.

"Ayo kita demo!" Sahut Anes.

"Sebelum kamu demo, mungkin udah di DO duluan sama Gus Azzam" sahut Claudia.

"Ayo lah Zera... cuman kamu yang bisa bilang sama Gus Azzam, plis..." sahut Ren dan lainnya memasang muka penuh harapan kepada Zera, mau tidaknya Zera harus mengangguk meski diruangan itu Gus Azzam akan menceramahinya.

"I-iya deh" jawab Zera dengan penuh tertekan melihat wajah harapan mereka itu.

Kasian sekali Zera malah dia yang jadi korban apalagi musuh yang ditakutkan Zera itu adalah suaminya.

"Maksih sayang!!" Sahut mereka memeluk tubuh Zera.

Gus Azzam yang melihat mereka berpelukan langsung terkejut, namun dilihat dari wajah Zera itu membuat Gus Azzam tersenyum.

"Apa kalian tidak mau masuk kelas?" Tanya Gus Azzam.

Mereka langsung terkejut apalagi Zera tiba-tiba sudah ada Gus Azzam didepannya.

"Ayo kita masuk, oh ya Zer... jangan lupa!" Tekan Anes.

Zera hanya mengangguk pasrah saja.

Setelah materi begitu lama membuat Zera mengantuk akhirnya dia pun langsung tertidur dengan menutupi wajahnya dengan buku tulis miliknya.

Padahal Anes sudah membangun kan dengan sekuat hati yang begitu sabar, namun nihil Zera sudah terlelap didalam mimpi nya.

Gus Azzam yang melihat Zera tertidur langsung menghampirinya, disitulah semua santri takut dengan tatapan tajam elang itu beraksi.

Takdir Cinta [Azzam & Zeraya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang