11. Dicari! Takayuki Ikari

7.9K 1K 26
                                    

Halo, para pembaca! Terima kasih sudah mau membaca cerita saya.
Semoga sehat dan bahagia selalu.
Semoga berkenan, semoga suka😁

"Mbak, gue udah siap buat nangkep Takayuki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mbak, gue udah siap buat nangkep Takayuki." ujar Melani berapi-api.

Jenaka melirik jam tangannya, "Sepagi ini?"

"Ayam yang bangun lebih pagi akan dapat makanan lebih banyak." Melani tiba-tiba menyebutkan peribahasa.

"Pernah denger nggak, Mel? Ayam yang bangun lebih pagi akan capek lebih cepat." balas Jenaka.

Melani mendengus, "Tolong supportnya, Mbak."

Jenaka terkekeh, "Semangat! Pasti berhasil. Emangnya dia udah di Indo?"

Melani mengangguk. "Baru nyampe semalem."

"Dia bilang sendiri?"

"Nggak, gue tau dari Regina." jawab Melani.

Jenaka menatap Regina bingung.

"'Takayuki, dalam airport fashion senilai $2700 terlihat fantastis!', 'Takayuki Ikari terlihat fresh meski menempuh perjalanan udara puluhan jam', 'Takayuki pemeran 'Godspeed' si dokter gigi paling menawan', 'Lima potret Takayuki Ikari dari New York ke Jakarta', 'Taka—"

"Oke, oke. Terlalu banyak informasi, Regina." Jenaka geleng-geleng mendengar Regina yang dengan semangat membacakan beberapa headline berita tentang kepulangan Takayuki.

"Oh, iya, boleh bicara berdua, Mbak?" pinta Melani.

Jenaka skeptis, dia agak trauma jika Melani mengajak bicara berdua. Tapi, mau tidak mau dia akhirnya setuju.

"Mbak Jenaka sayang banget udah nggak megang Crime Scene DNC lagi," ujar Bono.

Iya, mereka—Jenaka, Yabes, dan Regina—sedang berada di agensi Bono. Jenaka mengingat obrolan dia dan Melani sebelum ke sini. Ternyata tidak seburuk itu, hanya saja ... nanti lagi soal Melani dan obrolannya. Saat ini Bono lebih penting.

"Walaupun sekarang udah bukan saya PDnya tapi acaranya layak lanjut ditonton, kok."

"Menurut saya nggak. Dari kacamata penonton, kerasa banget perbedaan episode yang ditangani Mbak sama yang bukan." bantah Bono.

Jenaka meringis, Bono terlihat benar-benar menyukai program acaranya. "Sesuka itu ya, Mas Bono. Sampe merhatiin detail banget."

Bono menepuk tangannya sekali, "Bukan suka lagi, cinta malah! Dangdut banget ya, saya omongannya cinta-cinta. Tapi emang sekeren itu. Episode favorit saya yang kasus 'Pembunuhan ruang tertutup: gudang kayu'. Itu kasus dingin empat puluh tahun baru ketauan cara kerja pembunuhnya di programnya Mbak Jenaka. Selalu saya rewatch."

Malam Bicara [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang