26. What if

6.8K 796 16
                                    

Halo, para pembaca! Terima kasih sudah membaca cerita ini.
Semoga bahagia dan sehat selalu!
Semoga suka😁

Katanya, kalau sedang merasa bahagia sebaiknya merayakan secukupnya saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katanya, kalau sedang merasa bahagia sebaiknya merayakan secukupnya saja. Sedih secukupnya, bahagia secukupnya, menangis secukupnya, tertawa secukupnya.

Hanya saja, Jenaka lupa. Karena ditekan dengan ujian cukup berat yang menerpa hidupnya, ketika merasakan bahagia dia terlalu larut dalam euforia.

Seorang wanita yang baru saja melahirkan sedang menonton televisi yang menayangkan tayangan ulang Malam Bicara.

"Lagi nonton apa sampe ketawa-ketawa gitu?" tanya seorang pria sambil menutup pintu geser khas rumah sakit.

"Ini lucu banget acaranya Bono sama Takayuki." katanya dengan tawa tersisa.

Si pria menatap televisi. Dia tentu tahu, acara macam apa yang sedang banyak dibicarakan dimana-mana. Sampai dia muak sendiri, dan menyesal karena melepaskan seseorang yang berada di balik kesuksesan acara itu.

"Suka sama acaranya?" tanya si pria yang kemudian duduk di kursi dekat ranjang pasien.

"Sukaaa, keren banget tim kreatifnya. Apalagi produsernya, Jenaka." jawab si wanita santai.

Si pria berdeham, "Aku baru tau dia produsernya."

"Hmm, gitu ya, Irgi?" tanya si wanita dengan nada datar.

"Kamu juga tau kan, dia dan aku nggak ada apa-apa lagi? Semuanya udah selesai, Nilam. Itu cuma kesalahan." jelas Irgi.

Nilam tidak menjawab hanya kembali menatap televisi dengan pikiran menerawang. Dia tidak sabar membalas seseorang yang bertanggung jawab akan kesakitannya.

Melani berjalan cepat bermaksud menemui Jenaka di ruangan tim kreatif Malam Bicara.

"Mbak," panggil Melani dengan pelan.

"Kenapa, Mel?" sahut Jenaka.

Melani tanpa berkata apa-apa hanya menyerahkan tabletnya yang berisi komentar pada video unggahan Malam Bicara episode terbaru.

Nilam Utari Halo, semuanya. Saya adalah penggemar setia Takayuki dari awal karir. Ketika melihat program dia berjalan lancar, saya turut senang. Hanya saja, saya merasa tidak nyaman ketika mengetahui siapa produser program acara tersebut. Saya baru saja melahirkan seorang anak laki-laki yang saya dan suami saya tunggu-tunggu. Beberapa bulan sebelumnya, dalam keadaan mengandung, saya diberi tahu kalau suami saya berselingkuh dengan produser acara ini saat mereka masih bekerja di perusahaan yang sama. Saya mencoba ikhlas, mencoba menerima suami saya kembali dan dia memang berubah menjadi lebih baik. Tapi, tetap saja luka itu masih ada. Saya rasa tidak tepat bagi pihak yang bersangkutan untuk bisa melanjutkan hidup dengan tenang, tanpa tahu malu pernah jadi perusak rumah tangga orang. Sebagai sesama perempuan bagaimana bisa tega menyakiti perempuan lain?
Saya tidak butuh apa-apa, tapi menurut saya acara dan stasiun tv ini akan mendapatkan nasib buruk ke depannya jika masih mempertahankan perempuan itu.

Malam Bicara [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang