3. Soto, Taylor Swift, dan Cewek Orang

941 167 34
                                    


"Iya by, jadi nanti aku praktik dulu sama Bu Arum, baru deh ngisi podcastnya si Sonya," ujar Erika di seberang sana.

Jeka yang baru saja selesai mandi, menggosok rambutnya dengan handuk. "Ngisi podcastnya Sonya dimana by?"

"Di studio kampus dia,"

"Lumayan jauh dong, aku anterin ya?" Jeka menukar posisi handphonenya ke telinga kiri.

"Ih gausah byy, aku bisa sendiri kok. Soalnya praktik pasti lama, ada kemungkinan molor, tar pasti ngaret ke Sonya. Kalau nunggu kamu tar takutnya tambah lama,"

"Gapapa aku ngebut kok,"

"Gausah by beneran deh, aku bisa sendiri kok, besok aja ya kita ketemu,"

Jeka menghembuskan nafasnya sembari melempar handuk ke kasur. "Yaudah, kabarin kalau berubah pikiran ya."

"Iya baby, love you!"

"I love you too

Panggilan pagi mereka terputus dan Jeka hanya mematung memerhatikan roomchat kekasihnya itu. Jujur, Jeka sedikit kesal.

Karena Erika sedang sibuk-sibuknya sebagai mahasiswa kedokteran gigi dan Jeka menghargai itu walau waktu mereka bertemu menjadi berkurang. 

Tapi, ketika Jeka berusaha mencari kesempatan di antara kesibukan Erika, kekasihnya tersebut susah untuk mengiyakan. 

Jeka paham kok Erika sangat ambisius terhadap perkuliahan dan karirnya yang lain, tapi bukan berarti harus membuat pemuda itu merasa tidak dibutuhkan dalam hubungan ini.

Jeka menggeleng pelan, mengusir pikiran jelek yang terus menghampiri. Ia beranjak keluar kamar dan menemukan Mario serta Hendra yang terlihat mau pergi.

"Mau kemana?" tanya Jeka.

"Makan warteg depan, ikut gak?" ajak Mario.

Jeka mengangguk. "Boleh deh, ni Bastian gak dibangunin?"

Hendra yang sedang memakai jaketnya menoleh ke pintu kamar Bastian. "Biarin aja, kemarin dia begadang ampe jam 4 apa 5 ya ngerjain program yang error."

"Yaudah."

Ketiga pemuda tersebut berjalan menuju warteg yang berada di mulut pintu masuk perumahan kecil mereka. Saat mereka tiba, ternyata di sana ada Rosie dan Julia yang sedang makan.

"Lah pada makan di sini," ujar Mario kemudian berjalan ke akang-akang warteg untuk memilih lauk.

"Tumbenan gak masak lo," kata Hendra berdiri di sebelah Julia.

"Males, bosen juga makan masakan sendiri," jawab Julia.

"Kok berdua doang? Lisa ma Amanda mana?" tanya Jeka yang berada di belakang Mario, mengantri untuk memesan.

"Lisa lagi di warung sebelah beli jajan, Amanda lagi nugas," jawab Rosie.

"Ah gue beli rokok dulu kali ya," ujar Jeka. "Lo bawa rokok gak?"

Mario menggeleng. "Kagak, kurangi rokok bro."

"Bacot banget anjing, bilang aja gak punya duit!" celetuk Julia.

"Yaah gak percaya dia."

"Yaudah sono buruan beli rokok!" suruh Hendra karena Jeka masih diam di sebelah akang-akang warteg.

"Gue samain sama lu deh ya," kata Jeka kemudian berlari kecil menuju warung sebelah.

Benar saja begitu sampai di warung, ia menemukan Lisa sedang berjinjit-jinjit ingin mengambil popcorn oishi berwarna biru di rak atas. Jeka yang melihat itu tertawa dalam hati kemudian menghampiri gadis berponi tersebut.

summer folkloreWhere stories live. Discover now