4. Sweet Escape

734 159 74
                                    

"Ngape lo?" tanya Mario ke Rosie.

Mario baru selesai meminjam kamar mandi kontrakan cewek, karena kamar mandi mereka sedang dikuasai Jeka.

Rosie duduk termenung di ruang tv sambil menatap layar handphone-nya. Rosie tidak menjawab pertanyaan Mario.

Mario melongok ke handphone Rosie kemudian tertawa kecil.

"Udah gue bilang, hts-an cuman bikin sakit ati," ujar Mario. Bukannya beranjak pergi ia malah duduk di sebelah Rosie.

Rosie mengernyit bingung. "Ngapain lo?"

"Ngehibur lo."

"Tai lo."

Mario ketawa. "Kalau cowok beneran sayang mah gak bakal ngegantungin ceweknya sih."

"Lo gatau apa-apa."

Mario beranjak. "Yaudah, seenggaknya gue tau Jeffry ke club kemarin sama cewek FEB."

Rosie melihat punggung Mario yang makin lama makin menjauh. Jauh di dalam hatinya, Rosie sangat sependapat dengan Mario.

Bukan hanya Mario, hampir semua teman dekatnya berkata demikian. Rosie terombang-ambing dalam hubungan yang bahkan tidak ada namanya ini.

Sialnya, Rosie tidak mampu menuntut lebih ke Jeffry. Cinta memang membuat manusia tolol.


***


Di kampus FTI, kelas Bastian sedang presentasi mengenai progress pengembangan aplikasi kelompok. Kelompok Bastian yaitu Juan dan Yuni sudah presentasi pertama tadi dan ada beberapa yang harus diperbaiki.

Di kelas Bastian duduk di basis tengah, di kanannya ada Juan dan kirinya ada Yuni. Juan sedang menggarap laporan untuk mata kuliah lain.

"Ngapain sih lo?" tanya Bastian dengan suara kecil karena masih ada kelompok lain yang presentasi.

"Ngerjain laporan matkul media sosial," jawab Juan sambil menggaruk kepalanya karena pusing.

"Siapa suruh ngambil matkul medsos, dosennya pada killer semua," celetuk Yuni.

"Gue gak dikasih tau tai."

Bastian tidak terima. "Dih gue ngasih tau ya, gue bilang tu matkul dipegang Pak Susanto sama Bu Vita!"

"Tapi menarik gak sih matkulnya, gue pengen ambil cuman dosennya killer. Udah mager ambis gue," sahut Yuni.

"Ya menarik sih menarik, cuman perfeksionis anjir. Perkara pendahuluan gue ngerevisi ampe 4 kali, gila ga lo?"

Bastian ketawa kecil. "Lo dapet Bu Vita atau Pak Susanto?"

"Pak Susanto, udah tua bukannya ngurus burung, malah nyusahin mahasiswa!"

Yuni melemparkan sampah kertas ke Juan. "Mulut lo anjing!" 

"Orang bener!"

Setelah itu Bastian kembali memerhatikan kelompok lain yang sekarang mendapatkan masukan dari dosen. Tiba-tiba tangannya ditarik Yuni dan diletakan di atas pahanya.

"Ngapain?" tanya Bastian heran.

"Bosen gue, gue coret-coret ya?" tanya Yuni dengan mata berbinar. 

 Bastian menghela nafas. "Jangan pakek spidol."

"Pakek pulpen kok!"

Yuni tersenyum senang kemudian mulai menggambar sesuatu di punggung tangan Bastian. Sesekali ia melirik pemuda tampan yang duduk di sebelahnya. 

summer folkloreWhere stories live. Discover now