2

361 45 4
                                    


Sakura tidak banyak bicara dengan Ino setelah makan siang kemarin. Dia segera pulang ketika jam kelas selesai. Namun sepertinya dia harus bicara hari ini. Sakura melihat Ino yang berjalan menuju kelas. Ia menghampiri. Berlari kecil.

"Ino"

"Sakura?"

"Kau baik-baik saja?"

"Ya tentu. Memangnya aku kenapa?"

"Ah tidak apa-apa. Aku hanya memastikan. Tapi terima kasih kamu sudah membelaku dikantin kemarin"

"Sudah seharusnya, cewek angkuh itu harus dihajar. Aku sungguh muak"

"Kau pernah berkelahi dengannya?"

"Tidak, aku hanya tak suka padanya. Kau lihat saja wataknya kemarin"

"Ya kau benar

"Kau harus membela dirimu juga Sakura"

"Hn"

Ino dan Sakura berhenti dilorong, melihat kerumunan siswa yang tengah menyerbu mading sekolah. Keduanya mengernyit dan bertanya-tanya.

"Ada apa disana?"

"Aku tak tau, mungkin kegiatan ekskul. Sabtu kita jadi liat basket kan?"

"Basket? Naruto ya?"

"Hn, sebelumnya aku pernah menyukai seseorang yang tak bisa kugapai. Lalu aku mengincar seorang pria yang sedikit mirip dengan pria itu di kelas IPA B, dia satu tim dengan Naruto"

"Pacarmu?"

"Aku mengincar, Sakura! My crush"

"Oh i see. Beri tahu aku tentangnya. Apa dia tampan?"

"Hn. Tapi ucapannya seperti duri dan dia polos"

"Aku penasaran"

Ino menoleh dan memberhentikan seorang wanita dengan rambut menjuntai sepinggang.

"Hinata, ada pengumuman apa?"

"Camp tahunan. Akan ada pensi juga disana. Kau mau tampil?"

"Kau bercanda? Aku tak punya bakat apapun"

"Cheerleader ?"

"Kau pikir aku akan loncat-loncat di panggung?"

Hinata tertawa. Ia menoleh pada Sakura. Ino menyadari itu, ia melanjutkan,

"Hinata, ini Sakura"

"Aku tahu, aku hanya malu untuk menyapanya di kelas"

"Aku tak menggigit" Jawab Sakura tersenyum.

Ketiganya berbincang sambil tertawa untuk menuju ke kelas. Bel berbunyi tepat ditengah obrolan seru mereka.

Pintu terbuka menampakkan Pak Yamato dengan buku di tangannya. Pelajaran dimulai. Dan semuanya diam memperhatikan.

Pak Yamato menjatuhkan spidol dengan keras diatas meja untuk menegaskan kesimpulan. Dia berhasil memecahkan masalah yang membuat bingung para penerus bangsa.

"Ada yang bisa menyelesaikan soal selanjutnya?"

Semuanya terntunduk seolah telah membuat kesalahan. Beberapa murid yang percaya diri bak adu tatap mata dengan Pak Yamato.

"Kau murid baru, Haruno Sakura"

Terdengar helaan nafas dari murid yang dikiranya aman karena bukan dirinya lah yang menjadi korban fisika. Sakura menuju ke papan tulis dan menuliskan beberapa rumus hukum pascal dan penyelesaiannya.

Pelajaran ini diawali dengan hal lucu seperti hewan apa yang tak pernah muda? Ya burung kakak tua. Tebak-tebakan receh kuno yang dipertahankan Pak Yamato dan tetap saja diladeni. Sekarang berubah menjadi pencarian rumus yang menakutkan. Bahkan denting jam diatas papan tulis pun terdengar jelas.

I'm Bad TooWhere stories live. Discover now