30. ° Tak Terkendali °

67 10 6
                                    

Name masih begitu berguncang. Bahkan hanya dengan sentuhan sedikit saja dia akan berteriak menutup telinganya penuh ketakutan. Berteriak membela dirinya sendiri karena berpikir tidak akan ada yang berpihak padanya. Yang tentunya menarik perhatian setiap orang yang lewat. Tubuhnya yang mengigil itu akan semakin agresif bergerak saat sepercik memorinya soal kecelakaan itu terngiang ngiang padanya.

Itu masih begitu segar di pikirannya, senyuman dari Michelle yang menghantuinya. Kata kata penuh kebencian dari suara lembut Michelle bahkan tawanya  terulang ulang seperti kaset rusak di telinganya.

Ah, Name tak bisa menahan diri lagi untuk mual karena semua ketakutannya ini. Jadi dia kembali memuntahkan sesuatu yang bahkan hanya berisi cairan bening dari dalam tubuhnya. Itu air yang diberikan Kuroko.

"Name san!" Kuroko cukup panik, Name tak henti hentinya bersikap seperti ini. Mungkin memang keberadaan Kuroko belum cukup untuk menenangkan trauma yang tertanam di tubuh Name. Dan dia begitu gusar harus bagaimana agar Name bisa lebih tenang, andai saja Akashi akan di sini dia pasti akan tau apa yang harus ia lakukan. Seperti halnya Name yang selalu tau soal mereka.

Sementara itu, Ciel yang berada di sampingnya membeku. Padahal baru tadi pagi dia sudah menyelesaikan semua masalahnya. Memberikan pukulan pada orang orang bodoh yang percaya pada rumor murahan itu. Yang juga sudah menyakiti Name begitu dalam.

"Hentikan, jangan sentuh dia," Tangan Ciel yang sedikit lebih besar dari Kuroko menahan tangan kanan Kuroko yang mau menyentuh Name, "Dia butuh waktu tanpa disentuh siapapun. Kau hanya perlu di sisinya."

Dilema ini semakin menyiksa Kuroko. Menonton Name yang kacau, matanya yang bengkak itu terus mengalirkan air mata, mulutnya sedikit berdarah karena terus tergigit, sisa sisa muntahan yang masih ada sisi bibirnya juga bajunya, rambut yang berantakan karena teracak ketika Name menutupi telinganya dan mulai histeris, Name benar benar menjadi sosok yang tak dikenalnya. Namun, bukan berarti Kuroko akan meninggalkannya hanya karena itu.

"Apa ... dia akan benar benar harus menghadap wakil- tidak kepala sekolah?" Khawatir, dengan keadaan begini, Name akan bisa makin tak karuan berhadapan dengan kepala sekolah baru mereka. Yang mana anaknya tergeletak di rumah sakit entah karena siapa.

Ciel melirik ke arah lorong yang mana tadi membawa wanita tadi, bahkan tanpa melihatnya lansung, Ciel sudah dapat menebaknya. Anak anak itu benar benar mengetahui cara bermain. Jadi Ciel mengambil sapu tangannya lalu mengusap kacamata yang jadi benda penyamarannya. Baru memakainya dan mulai mengetikkan pesan pada seseorang di ponselnya.

"Jika kau menggunakan otakmu sudah pasti jawabannya tidak. Hanya bernapas di dekat orang tua itu saja sudah pasti Name akan lansung mati seketika," Sarkastik Ciel yang harusnya menyinggung Kuroko, namun Kuroko menganggapnya sebagai angin lalu. Karena Name sudah pernah bercerita soal Ciel dan sekarang juga bukan saat tepat memicu masalah baru.

Kuroko memperhatikan Name yang masih sama, dia sangat ingin menyentuhnya, mendekap Name untuk menghangatkannya karena dia benar benar selalu iri dengan Murasakibara yang selalu mendekap Name.

Mendengar percakapan yang mulai meninggi, Ciel berdiri, dia harus menyelesaikan apa yang jadi tanggung jawabnya, "Aku sudah memanggil managerku, jangan sentuh dia, tetapi tetaplah di dekatnya. Aku akan membiarkanmu tinggal sebentar di rumahku."

Tak ada gunanya Name berada di sini lagi. Pak tua itu kelihatan sekali tidak peduli pada mentalitas gadis yang sudah mau gila itu. Dia hanya akan peduli pada putrinya dibandingkan orang asing yang kebetulan berada di tempat perkara. Sudah terlihat dari nada bicara barusan.

Setelah kurang lebih sepuluh hari kekacauan pertama dalam hidupnya di sini, Ciel akhirnya bisa menuntaskan semuanya. Apalagi setelah terdorong keadaan Name. Padahal perkiraan awalnya butuh waktu dua minggu karena dia lebih ingin membiarkan itu semakin terpuncak baru menamparkan mereka buktinya dan sesuatu yang lebih menggemparkan lagi.

GTDA (Kuroko No Basuke x Reader)  ■ Season 2Where stories live. Discover now