Side Story : Kuroko Tetsuya

117 6 14
                                    

"Kau yang bersinar dan selalu membuatku berdebar"


Bacanya sambil dengerin lagu di atas mantap banget. Karena lagu itu menggambarkan perasaannya Kuroko ke Name. Nanti yang lainnya juga ada lagunya kok kiww, bahkan Kagami juga.

***

Dia sudah terbiasa. Terbiasa terjungkal karena ditabrak seseorang tanpa siapapun yang menolongnya. Terbiasa menjadi murid yang antara ada dan tiada dalam pemanggilan untuk absensi. Terbiasa pula menjadi orang biasa yang tak pernah dipedulikan.

"Hn? Siapa Kuroko Tetsuya?"

"Entahlah, aku juga baru dengar nama murid seperti itu di kelas ini."

Meski kelas sudah berlansung sekitar dua bulan, Kuroko belum dikenali oleh siapapun. Ataupun lebih tepatnya tidak dikenali siapapun. Itu tidak menyakitkan sungguh. Karena yang lebih penting adalah dia bisa menjalani kehidupannya seperti biasa.

Belajar, makan, tidur, bernapas, dan bermain basket. Dia terus bermain basket karena menyukainya dan Kuroko tak bisa menahan senyumnya ketika mengingat sahabat lamanya itu. Alasan dia terus bermain basket di sekolah yang dikenal punya kualitas terutama dalam basket.

Kuroko sudah berjanji. Dan dia akan menepatinya. Meski kesepian selalu mengusiknya.

Langkahnya terhenti ketika mendapati papan peluncuran buku baru. Itu bagus ada buku baru dari seri penulis kesukaannya. Itu bagus untuk menguranginya. Apa yang kosong di dalam hatinya.

Jadi Kuroko memasuki toko buku yang biasa dimasukinya. Melewati beberapa orang, termasuk gadis itu dengan pacarnya. Ah, Kuroko baru mengetahuinya kalau Midorima san sudah mempunyai pacar, tetapi itu bukan urusannya.

"Siapa dia? Pacar Mido chin kah?"

Teman temannya Midorima san. Dia cukup mengetahuinya karena mereka memang orang orang yang paling disorot. Orang orang hebat yang berhasil masuk ke angkatan pertama di tahun pertamanya.

"Bukan! Dia hanya seseorang  asing biasa saja yang kubantu! Dan sebaiknya kau merapikan dirimu, remahan permen itu mengotori baju dan wajahmu," Ternyata bukan pacarnya. Pantas saja terasa canggung sekali.

Kuroko masih menelusurinya, buku yang akan dia beli dan dia menemukannya di ujung lemari tersebut. Terselip di antara novel populer lainnya. Jadi tangannya bergerak untuk mengambilnya dan lansung membayarnya di kasir.

"Ah milkshake nya ... aku lupa," milkshake yang dibelinya tadi masih utuh. Padahal esnya sudah hampir mencair. Jadi Kuroko memasukkan buku barunya ke tasnya baru kemudian beranjak pergi melewati pintu kaca itu.

Tetapi, hal klise yang biasa dia alami terjadi. Kuroko ditabrak oleh seseorang. Dan bukan hanya dia. Gadis itu lagi yang jadi korbannya.

Dibanding itu, matanya mengarah ke milkshake yang masih tersisa itu. Tergeletak mengenaskan. Dan sepertinya Kuroko harus membersihkannya sebelum menyadarinya jadi dia berniat berdiri sendiri sampai seseorang menghentikannya.

Uluran tangan mungil itu mengarah ke padanya. Seseorang menyadarinya. Dan bahkan pandangan keduanya bertemu. Mata yang cantik, berkilau seakan akan itu berlian, ataupun mungkin Kuroko pikir mata cantik itu sungguhan berlian.

Gadis yang manis dan baik. Dan gadis yang tidak akan pernah ada di dunia Kuroko. Karena kesan gadis itu terlalu fiktif untuknya yang dalam kenyataannya tidak pernah didekati siapapun.

GTDA (Kuroko No Basuke x Reader)  ■ Season 2Where stories live. Discover now