09 ~ School, Miauw!

5.3K 459 30
                                    

~ Selamat Membaca 🦊

***

Zea menelungkupkan wajahnya ke atas kedua lipatan tangannya, karena sedari tadi orang-orang terus curi pandang ke arahnya.

Bagaimana tidak, dirinya saja datang ke sekolah bersama Areksa. Ketua dari AÉROX yang begitu terkenal di kota ini, tentunya banyak perempuan yang mengidam-idamkan menjadi pasangan dari ketua AÉROX itu.

Dan tentunya, wajah imut dan cantik dari Zea itu mampu memikat hati banyak orang di sekolah, tak ada yang bisa menolak pesonanya.

Mereka juga tentu penasaran, kenapa bisa gadis kecil itu datang bersama Areksa, yang di kenal kalem namun galak terhadap perempuan.

"Ada apa Zeanna?" Tanya guru yang mengajar ketika melihat gadis kecil itu yang malah menelungkupkan wajahnya di atas meja.

Zea langsung menatap ke gurunya, dengan pandangan polos, gadis kecil itu menjawab. "Mereka natap Zea dari tadi, Zea cukup risih karena hal itu, Bu."

Guru biologi itu tersenyum kecil. "Perhatikan penjelasan Ibu ya anak-anak! Nanti saja kalian kenalannya saat sudah istirahat." Kata wanita itu, agar anak baru yang tampak menggemaskan tersebut, tidak risih lagi dengan tatapan dari setiap penjuru kelas.

"Baik, Bu." Walaupun menjawab begitu, masih banyak juga tatapan yang mengarah kepadanya.

Tapi ia sedikit mendingan karena kali ini mereka tidak menatapnya secara langsung, dan hanya sembunyi-sembunyi.

Tak terasa jam pelajaran kini di gantikan menjadi jam istirahat, gadis kecil itu mulai membereskan mejanya yang di penuhi alat tulis, memasukan semuanya dengan rapi, ke dalam tas berwarna biru muda miliknya.

"Hai, boleh kenalan nggak?" Tanya seorang gadis berambut sebahu dengan poni miliknya, gadis itu tersenyum ke arahnya.

"Boleh kok, tadi kamu udah dengar nama Zea kan? Panggil aja begitu, kalo nama kamu?" Tanya gadis kecil itu sembari menatap gadis berponi di depannya.

"Aku Vaelin Kimberly Zaenalle. Panggil aja Vae." Ujar gadis berponi itu sembari mengulurkan tangannya.

"Salam kenal, Vae." Zea tersenyum membuat pipi tumpahnya mengembang, terlihat sangat lucu di mata mereka yang menatap gadis itu.

"Kalo gue Kaitlyn Jennifer Hezira, orang sekolah manggil gue Jennie. Salam kenal." Gadis dengan rambut panjang ikal itu tersenyum lembut ke arahnya.

Zea membalas uluran tangan dari gadis bernama depan Kaitlyn. "Salam kenal, Jennie." Ia ikut tersenyum ke arah gadis itu.

Karena kedua orang itu, hampir satu kelas ikut berkenalan dengan gadis kecil tersebut. "Yuk, ke kantin bareng kita!" Ajak Vaelin yang di angguki olehnya.

"Ayok!" Ketiga orang itu akhirnya berjalan menuju ke kantin, sebenarnya Zea membawa makanan, tapi makanan itu nantinya akan ia makan saat jam istirahat kedua.

Saat di jalan menuju kantin, Vaelin terus saja menjelaskan kepadanya tentang hal biasa yang terjadi di sekolah ini, juga siswa-siswi yang harus di hindari.

Contohnya, antagonis wanita.

"Pokoknya kamu harus ngehindar dari yang namanya Rachely Victoria Pearce. Dia itu Queen bullyingnya sekolah, nah selain kamu harus ngehindarin Rachel, kamu itu juga harus menghindar dari Marven Athala Darian, soalnya Rachel suka sama dia dan nggak akan segan-segan bully cewek yang deketin Marven. Kamu denger aku kan?" Tanya Vaelin sambil menatap ke arahnya yang hanya menatap polos gadis itu.

"Iya Zea dengarin Vae kok, jadi Zea nggak boleh cari gara-gara sama Pak Harto yang guru killer itu, terus Zea nggak boleh suka sama Kapten Basket atau Kak Rayyan karena Kak Rayyan itu cowok yang Vae suka, terus Zea juga nggak boleh dekat sama Ketua Band sekolah atau Kak Varez, terus Zea nggak boleh cari masalah sama Queen Bullyingnya sekolah atau Kak Rachel, dan Zea juga nggak boleh dekat-dekat sama Kak Marven, iyakan?" Tanya gadis kecil itu, yang membuat Vaelin mengangguk senang.

Little Girl [HIATUS]Where stories live. Discover now