🎲Akhir Masa SMP🎲

4 1 0
                                    

Heey!

Ini masih permulaan cuy.
Di masa mendatang kalian bakal dibanjiri lebih banyak cogan. Sampe bingung pilih yg mana.

Jangan lupa spam komen dan kawal terusss sampe ending ya🥰🌚

"Gak habis fikri, di luar nurul. Semoga khusnul khotimah."

- Nusantara

🎲🎲🎲

Akhirnya Nusa berada di sini. Rumah gedong tempat tinggal manusia setengah biawak macam Nebula.

Hasil paksaan Sukma.
Alasannya, Nusa bisa sekalian menagih langsung Top-up koin yang belum diisi oleh Lullaby yang juga tinggal di sini. Iyalah, mereka kan kakak beradik.

Nusa sendiri heran, bisa-bisanya Sukma berteman cukup baik dengan Nebula. Padahal Nebula itu gesrek dan suka kambuh setannya.

Minuman dingin, es buah serta berbagai camilan kering memenuhi meja. Nusa asyik ngemil tanpa segan. Lumayanlah, jatah uang jajan sorenya bakal aman.

"Ini lagi gue transfer." Cicit Lullaby mengutak-atik ponsel, setelah telinganya jebol di gempur terus oleh Nusa yang menyindir sekalian ceramah sejak lima belas menit lalu mereka berkumpul.

Tugas kelompok belum selesai, kebanyakan jeda istirahat.

"Hoam..." Seorang bocah lelaki menggemaskan muncul, membuat semua menoleh.

"Siapa tuh?" Chindo berhijab di sebelah Nusa bertanya.

"Adek gue." Sahut Lullaby.
"Namanya Firdaus."

"Kok namanya lokal sendiri?" Heran Nusa.

"Entahlah."

"Kek nama orang Islam." Asri mengerutkan kening, kali ini Lullaby angkat bahu saja.

Firdaus mendekat, dengan ekspresi sendu menyalami para cewek satu persatu. Tangan mungilnya terasa empuk dan lembut. Semua gadis tersenyum dan menyapa.

"Hai."

"Hai, sayang."

"Halo, Fernandez."

"Salah nama woy." Tegur Nebula melotot, Nusa membeku.

"Oiya."

"Hello." Sukma menjadi yang terakhir di salam dan berujung memberi THR sebelum Lebaran.

Tampak bocah ganteng bersetelan piyama biru langit itu diam memandangi uang yang diterimanya.

"Umur berapa?" Tanya Asri.

"Lima." Singkat Lullaby.

"Belum dikasi pegang duit ya?" Nusa ikut bertanya pada sang kakak sulung.

"Gak ngerti uang dia." Timpal Asri.

Lullaby merotasikan mata, gerah.
"Firdaus biasanya dapat uang seratus ribuan. Ya mana ngerti receh."

Nusa ngakak tanpa loading. Yang lain diam, sementara pipi Sukma bersemu dan menggaruk kepalanya. Nusa berdehem, baru sadar sedang menertawakan bestai-nya.

NUSANTARAWhere stories live. Discover now