#11 tease.

467 53 6
                                    

#sunricjaya




KETIKA gue suruh Eric untuk ciuman secara improvisasi ke Giselle kemarin malam, gue kira gak bakal dilakuin betulan oleh Eric. Kenyataannya si kepala pirang itu udah sat-set menghilang dari kandang KKO sedetik setelah bel istirahat berbunyi. Yakin, gue sampai gak ngeh kursi di samping udah kosong tinggal anget-anget bekas bokongnya.

Tapi itu cuma dugaan karena gue sendiri pun gak tau kemana perginya si Eric.

"Kantin apa nyebat?" partner nyebat akhir-akhir ini-Hyunjin berdiri di depan meja. Entah perasaan gue aja atau emang anak ini makin akrab semenjak ngajak gue nyebat di sawah?

Berakhir gue mau ajakan Hyunjin. Tapi sebelum itu gue mampir dulu ke toilet, kebelet. Sedang Hyunjin membelok ke parkiran untuk ambil sebungkus rokok dan koreknya.

Hal tak terduga ketika gue baru aja-baru banget kaki gue berpijak ke lantai toilet yang lembab ini gue diseret ke area bilik closet. Si pelaku tanpa perkenalan diri langsung mendorong gue masuk untuk duduk di closet.

"Gue merasa diculik." nyatanya gak sama sekali ketika gue tau pelakunya adalah Eric.

"Hehehe sorry. Mumpung lo ada di sini gue pinjem bibir lo ya?"

"Sekarang? Di sini?" Eric memvalidasi pertanyaan gue dengan anggukan. Gue gak habis pikir kenapa Eric suka ciuman di sembarang tempat yang mana tau ada orang dengan mudah mergokin.

"Lo gila? Sekarang jam istirahat Eric Sohn dan ini toilet, tempat umum. Siapa aja bisa masuk!"

"Ya tinggal gimana caranya jangan sampai orang tau. Lo kemarin juga ciuman di toilet."

Sebelum gue balas debat kali ini bibir gue udah dibungkam dengan bibirnya. Gue gak tau setan mana yang merasuk ke Eric sampai brutal banget ciumannya anjing. Gue rasanya pingin nangis karena bibir gue yang udah bonyok tambah bonyok tiap kali ciuman.

Di sela ciuman gue dengar suara air menyala dari ruang urinoir. Berarti ada orang lain yang masuk ke dalam toilet. Gue maupun Eric berusaha setenang mungkin. Dan setelahnya suara pintu terbuka menyusul. Gue agak lega setelah yakin toilet ini kembali milik berdua.

"Gue bilang apa." ucap gue jengah.

"Hehehe gak ketahuan tuh." balas Eric dan bocah itu coba buat nyium gue lagi tapi kalah cepat dengan dering ponselnya yang tiba-tiba bunyi.

"Halo?" Dapat gue lihat gimana drastisnya wajah Eric berubah yang tadinya tengil langsung panik seketika.

"Oke-oke gue ke sana." dan telepon mati.

"Kenapa muka lu panik gitu?"

"Giselle ngajak ketemuan di perpustakaan. Menurut lu sekarang momentum yang pas enggak?" gue diam sejenak.

"Ya kalo suasananya mendukung mah gas aja, mau kapan lagi emang."

Seketika wajah Eric sumringah dan langsung mengecup bibir gue sekali sebelum dengan kecepatan kilat menghilang dari pandangan mata.

"Thank's, Nu. Doa in gue berhasil ya!!"

Gue menghela napas, menyandar pada bak closet. Mengusap bibir yang tipis-tipis dibercaki darah, nyut-nyutan jelas. Rasanya kayak lo lagi sariawan dan dengan sengaja lo taruh garam di atasnya.

Gue mengawang pada pintu bilik yang setengahnya terbuka. Dibandingkan jadi trainer, sekarang gue lebih merasa berperan sebagai kekasih gelap Son Youngjae. Atau memang begitu?

tease. #sunric ✔Where stories live. Discover now