#13 tease.

341 29 4
                                    

#sunricjaya





KATANYA angka 13 merupakan angka sial yang ada baiknya untuk dihindari. Katanya berhubungan dengan hantu, santet, bundir, dan sejenis mistis lainnya. Katanya lagi gak ada yang berani bangun gedung dengan 13-14 lantai, harus genap 12 atau 15 lantai sekalian. Di hotel pun lantai 13 atau 14 dikosongkan, alasan konyolnya biar lu gak diganggu setan saat lagi nyenyak-nyenyaknya.

Pembahasan tentang sial dan setan sebetulnya sama sekali gak gue percayai. Macam disiplin banget setan ganggu orang berdasarkan angka. Gue juga bukan penganut weton, MBTI, atau ramalan zodiak (walaupun kadang gue merasa itu benar). Gue lebih menganut firasat dan cocoklogi tanggal pada hari itu.

Misal hari ini yang merupakan hari Selasa tanggal 13 yang menurut gue merupakan gabungan hari dan tanggal yang sangat epic tapi aneh. Baru kali ini gue menemui hari Selasa disertai tanggal ganjil. Menurut gue greget aja gitu kenapa gak Selasa tanggal 12 yang menurut gue merupakan tanggal cantik, lebih cocok, dan bakal menjadi hari baik. Gak bisa gue jelasin se-epic apa cocoklogi tanggal dan hari ini karena kembali ke awal kalau ini semua tentang firasat dan asumsi pribadi.

Menurut BMKG, satu-satunya peramal yang gue percaya bilang bahwa hari ini cerah dan angin berhembus santai. Walaupun secara langsung belum gue lihat sebiru apa langit di luar gedung futsal sana karena gue tiba saat masih pagi buta. Butuh 5-6 kali putaran lari mengelilingi gedung sampai pintu terbuka.

Sejujurnya gue merasa kayak orang homeless di saat pagi ini harusnya gue pulang ke rumah yang justru bertekad lari dini hari dari rumah Eric menuju gedung futsal. Yang asal lu semua tau jaraknya macam keliling lapangan sepakbola 20 kali putaran. Lagi gue habis naninu (yahh emang TMI banget sik) dan kayaknya bukan cuma merasa homeless tapi gue udah gila beneran.

Memang betul kalau saran Eric buat telpon Kak Jacob minta jemput bukan opsi yang gue pilih. Selain sungkan ngerepotin orang pagi buta, gue merasa harus undur diri sebentar dari mereka berdua. Ya gimana dah gue pusing sama nih situasi yang gue rasa dari kanan-kiri, depan-belakang bikin gue kliyengan. Ketika Kak Jacob telpon perihal posisi gue saat itu, gue bilang aja gak pulang. Gue realisasikan ide gila lari menuju gedung futsal, daripada makin stress kan mending gue olah raga sekalian.

Sejujurnya di hari terakhir latihan intensif sebelum ujian sekolah ini sudah bukan kewajiban gue maupun temen-temen lainnya buat dateng. Bahkan coach yang sangat disiplin waktu pun datang di akhir sesi latihan. Pukul 08.55 mungkin ketika semuanya dipanggil mendekat, menjulurkan kaki seperti ikan sarden dengan nafas ngap-ngapan.

Kata beliau, "Sebentar lagi kalian akan menghadapi ujian sekolah dan ujian masuk perguruan tinggi. Jangan lupa persiapkan fisik juga bagi yang akan melanjutkan studi di bidang ilmu keohlaragaan. Tentunya ujian masuk FIK baik jalur rapor maupun ujian tetap melalui tahap uji fisik. Jadi, saya harap adek-adek setelah latihan intensif ini tetap menjaga kebugaran dan latih terus skill kalian."

"Saya juga berterima kasih dengan kalian yang telah berjuang selama satu tahun ini, menyumbangkan banyak prestasi dan menunjukkan team work yang sangat bagus sekali."

Dan blablabla...sampai di scene satu tim ditraktir bakso sepuasnya. Senenglah gue mana belum sarapan bahkan bjir gue baru sadar belum makan dari semalem???? Gue sikat lah dua mangkuk bakso itu di tangan kanan dan kiri. Cari tempat duduk yang pas di bawah kipas angin bareng bro Haechan dengan bakso iganya.

"Sepatu sama kaos futsal nanti lo cuci dulu oke? Pinjem bersih, balik juga bersih."

Gue acungkan jempol ke Haechan sambil seruput kuah bakso, "Aman! Sekalian minta tolong anterin gue balik dulu...Lu turunin di depan gang aja dah entar gue ke sekolah pake motor sendiri."

tease. #sunric ✔Where stories live. Discover now