11.

2.5K 42 1
                                    

Malam harinya, mereka sedang berkumpul bermain kartu dengan wajah Hana yang sangat memerah karena Ryu memainkan payudara miliknya di depan Aiko, Eiji, dan Arata.

Namun yang aneh bagi Hana adalah fakta bahwa mereka mengabaikan semua itu meskipun mereka tau apa yang sedang di lakukan Ryu padanya.

"Mhhh~ ..." Desahan manis Hana yang tak sengaja keluar, benar-benar membuat penis Eiji dan Arata berdiri sepenuhnya. Mereka hanya tertunduk dengan wajah merah mencoba fokus pada permainan kartu nya.

Ryu ingin sedikit melakukan eksperimen, bagaimana jika dia melakukan seks di depan mereka? Apa reaksi mereka terhadapnya? Mereka akan jelas tau kalau Ryu dan Hana sedang melakukan seks, tapi apakah mereka tetap akan tetap diam dan Mengabaikan itu semua karena perintah yang di berikan?

Ryu meremas di balik pakaian payudara Hana, dia melumat bibir Hana yang membuat wanita itu terkejut setengah mati. Bibir merah muda nya yang mungil dan cantik, di cium dengan liar oleh Ryu di hadapan Eiji Arata dan Aiko.

"Ryu~ ... Mhhhh ... Kumohon ..." Hana menatap Ryu frustasi karena kelakuannya,  wanita itu menatap Eiji dan Arata dengan malu mendapati kedua pemuda itu sedang berusaha fokus untuk memainkan permainan kartu mereka.

"Hah, hah." Nafas Hana berderu kuat saat wajahnya memerah, Ryu meludah tepat di mulut Hana yang membuat Eiji dan Arata tersentak kaget, namun saat mendapati tatapan dari Ryu. Mereka memalingkan wajah seolah ingin mengatakan kalau mereka tidak melihat apapun.

Wajah Hana sudah mengeluarkan asap karena malu, namun dia menelan diam-diam ludah milik Ryu yang ada di mulutnya.

"Bisakah kita melakukannya di tempat lain..." Lirih Hana saat menarik ujung baju nya dengan malu.

Dia benar-benar seperti seorang gadis normal jika seperti ini.

"Hyaa!!"

Ryu menarik kuat kaos polos Hana, memperlihatkan payudaranya yang indah terekspos di ruangan itu. Teriakan Hana keluar spontan saat dia segera memeluk Ryu untuk menutupi bagian payudaranya. Namun pinggang gadis itu yang ramping benar-benar terekspos yang membuat kedua penis Arata dan Eiji berkedut karena gairah.

"Ryu ... Kumohon ..." Hana menangis frustasi saat Ryu tiba-tiba menelanjangi nya. Tapi ada juga perasaan bingung terhadap Eiji dan Arata yang seolah berusaha mengabaikan perlakuan Ryu padanya. Hana hanya merasa, mereka seolah berusaha untuk bertindak seperti biasa.

"Aiko, kemari dan sapa lubang kesukaan mu." Ryu menyeringai kecil dengan jail mengajak Aiko.

"Hipp!" Gadis itu memekik terkejut saat namanya di panggil. Dia tau apa yang di maksud Ryu.

"D-Di sini?" Wajah Aiko sudah memerah saat dia sesekali menatap ke arah pacarnya.

"Apa aku berbicara kurang jelas?"

"T-tidak, aku akan melakukannya." Aiko ragu ragu untuk sesaat namun dia tetap menuruti perkataan Ryu. Aiko mulai perlahan mendekati Ryu dengan merangkak, menarik celana panjang milik Ryu dan melepaskan celana dalamnya. Hingga Ryu benar-benar telanjang bawah. Hana masih memeluk erat tubuh Ryu seolah dia tidak ingin memperlihatkan tubuhnya lebih jauh pada dua pemuda itu.

Tapi Ryu memaksa ciuman pada Hana, Hana tidak menolak dan menerima ciuman milik Ryu meskipun dia sangat malu saat melakukan nya di depan orang lain.

Arata meneguk ludah dengan kasar saat melihat wajah pacarnya terkubur di pantat milik Ryu. Dia dapat melihat jelas lidah milik Aiko yang menjilati lubang milik Ryu dengan lembut seolah itu adalah kekasih nya. Arata tidak tau harus berbuat apa, haruskah dia marah? Cemburu? Dia tidak mengerti. Yang dia rasakan saat ini adalah berusaha mengabaikan Ryu sepenuhnya.

Aplikasi Misterius.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang