39

2.6K 25 5
                                    

Seorang gadis tengah berjongkok sambil menghimpit hidung nya karena aroma tak sedap yang tercium. Rambut pirang panjang nya yang di ikat ponytail membuatnya terlihat sangat anggun meskipun dia adalah gadis nakal.

"Itu menyakiti hatiku senpai, kalau kau bereaksi seperti itu." Ryu sedikit tersenyum padanya saat dia duduk di atas toilet duduk dengan celana nya yang melorot.

"Sial ... Aku hanya ingin cepat pergi dari sini." Senpai itu menatap Ryu dengan tidak suka, sedikit teralihkan pada area selangkangan Ryu yang terbuka saat dia terkejut kotoran Ryu jatuh ke dalam closet.

"Yah, kau akan segera keluar. Lihat, aku memanggilmu ke sini karena tidak ada tisu yang tersisa. Jadi ... Gunakan mulut mu untuk membersihkan nya." Ryu menyeringai seperti iblis saat dia mengarahkan pantat nya ke arah senpai.

Senpai berambut pirang itu merinding dengan perasaan jijik saat melihat lubang anus Ryu yang baru saja mengeluarkan kotoran. Ryu hanya menyeringai kecil, menikmati reaksi perempuan yang ada di depannya.

Senpai itu menelan ludah secara kasar sebelum menatap Ryu sesaat dan mengalirkan lagi pandangannya pada lubang pantat Ryu. Dia berkeringat dingin saat mendekatkan wajahnya, tak kuasa menahan mual saat wajahnya sudah sangat dekat. Dapat menghirup jelas aroma yang sangat tajam dari lubang pantat Ryu.

"Hiiiii ...." Dia merengut saat melihat ada beberapa kotoran yang menempel di sana. Namun tetap mendekatkan wajahnya meskipun di dalam dia sangat enggan, seluruh tubuhnya merinding saat bibir sexy milik senpai itu menyentuh lubang pantat Ryu. Perasaan mual yang berhasil dia tahan tak kunjung tenang.

Ryu menyeringai kecil sambil mengelus lembut senpai yang tidak dia kenal di depannya ini, Ryu memang pernah mengetahui semua nama siswa di sekolah. Tapi bukan berarti dia mengingat semuanya.

Senpai itu sudah meringis dengan keringat dingin dan air mata saat dia mulai menjilati lubang pantat Ryu untuk membersihkan nya.

"Bayangkan saja berciuman dengan pacarmu."

Senpai itu sedikit menatap Ryu sesaat, namun mengikuti saran nya saat dia membayangkan sedang berciuman dengan pacarnya. Dia mulai melumat lembut meskipun perasaan ngeri masih belum menghilang. Dia sudah merasakan ada sesuatu yang menempel di lidahnya yang membuat tubuhnya merinding saat refleks dia menelan itu dan kembali membersihkan lubang Ryu hingga bersih.

"Kau membuatnya kacau ..." Ryu menarik wajah senpai itu yang melakukannya dengan tidak baik. Beberapa bagian mulut nya memiliki sesuatu yang kecoklatan samar karena ketidak ahlian nya.

"Kau boleh pergi." Ryu mendorong pelan senpai itu yang malah mengacaukan nya, bukannya membersihkan. Senpai itu malah membuat beberapa kotoran menyebar di sekitar lubang pantat Ryu.

Senpai wanita itu mengangguk dengan putus asa saat dia berlari dengan cepat keluar hanya untuk menuju wastafel dan muntah, mengingat apa yang dia lakukan sebelumnya.

"Tidak berguna~" terdengar ejekan dari gadis yang sedang menunggu di pintu masuk toilet yang Ryu tempati sebelum dia masuk ke dalam bilik. Melihat pantat Ryu yang kotor di sekitar lubang nya.

"Akhirnya aku mendapat giliran ku kembali Ryuichi-kun."

Ryu hanya tersenyum kecil sebagai balasan saat gadis itu dengan penuh semangat berjongkok di depannya dan menjilati setiap kotoran yang menempel di sekitsr lubamg pantau Ryu hingga bersih.

"Aku sangat menyukai bau nya." Gadis itu mengendus beberapa kali saat dia melakukannya sembari masturbasi.

"Kau menjadi lebih baik Aiko."

Wajah Aiko bersemangat saat mendengar pujian dari Ryu, menjilati kedalam pantat Ryu dengan sangat bersemangat. Entah sudah berapa hari Ryu tidak sekolah dan mereka juga tidak pernah bertemu, jadi menuruti Aiko ini semua adalah hadiah setelah sekian lama baginya. Beberapa kotoran yang menempel di pantau Ryu dia jilat dengan lihai tanpa mengotori pantat Ryu lebih jauh, itu sedikit membuat Ryu senang dengan perlakuan gadis di depannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aplikasi Misterius.Where stories live. Discover now