30.

1.4K 24 5
                                    

Hana mengerang pelan saat dia terbangun dari tidurnya, dia menatap ke arah jam saat melihat itu menandakan pukul 4 sore. Tubuh nya sedikit menggeliat saat merasakan remasan dan gigitan keras di payudara nya.

"Ryu?" Dia memanggil pelan Ryu, namun terlihat pemuda itu masih tertidur pulas terlepas dari dia mengigit payudara Hana dan meremasnya.

Tubuh Hana bergetar sesaat, dia tidak tau apa yang membuat Ryu bermimpi. Biasanya dia tidak pernah seperti ini. Hana hanya berpikir kalau ini semua adalah efek alkohol yang membuatnya sangat kelelahan.

Hana menarik koas polos nya hingga di atas payudara nya, membuat Ryu mengigit langsung payudara nya yang telanjang. Hana mengerang keras saat dia menahan tubuhnya agar tidak melengking sehingga mulut Ryu tidak lepas dari payudaranya.

"Terlalu ... Keras, Ryu ..." Hana mengigit buku-buku jarinya saat gigitan Ryu menjadi lebih keras, Hana juga merasakan payudara nya di kunyah oleh Ryu sehingga puting nya terasa sedikit sakit.

"Dia belum makan? ... Mnhhhh" Hana hanya bisa menyimpulkan kalau Ryu belum makan sedari pagi, jadi dia berpikir kalau Ryu sedang bermimpi tentang makan saat ini.

"Tidak Ryu ..." Hana mengerang keras saat Ryu mengigit secara menyamping puting nya, mengunyah nya seolah mengunyah makanan.

Arus listrik menyebar di punggung Hana saat klimaks tiba-tiba muncul tanpa pemberitahuan. Gigitan Ryu terlalu keras dan sangat acak, Ryu benar-benar mengunyah puting dan payudara nya seolah itu adalah makanan.

Hana mengelus lembut Vagina nya sendiri yang sangat basah hanya karena gigitan kuat Ryu. Dia bisa melihat bekas gigitan melingkar di sekitar puting nya.

Hana berusaha sebaik mungkin agar tidak menjauhkan tubuhnya dari Ryu, agar pemuda itu dapat memainkan payudara nya sesuka hati dalam tidurnya. Hana juga tanpa sadar masturbasi saat Ryu mengunyah kasar payudara miliknya.

Tubuh nya mengejang beberapa kali saat di merasa akan klimaks kembali karena gigitan di payudara nya yang sangat keras, putingnya di kunyah habis-habisan oleh Ryu. Membuat Hana menggertakan giginya dengan frustasi karena rangsangan yang sangat kuat melanda tubuhnya.

Hana berusaha menahan tubuhnya sendiri saat dia menyimpan tangannya dengan lembut di perut kencang milik Ryu. Perut Ryu bergetar dan Hana juga samar-samar dapat mendengar suara perut yang keluar.

Dia sudah sangat yakin kalau saat ini Ryu sedang kelaparan, dan malah bermimpi tentang makanan saat mengunyah payudara nya.

"Aku ... Harus menyiapkan makanan ..."

Namun gigitan itu tak kunjung berhenti untuk beberapa saat, Hana menahan tubuhnya untuk menggeliat agar Ryu tetap dapat menikmati payudaraku nya. Dia juga sangat menikmati payudaranya yang di kunyah kasar oleh Ryu.

Untuk beberapa saat, mulut Ryu terbuka dan lepas saat dia terlihat sudah kelelahan.

"Uhh ...,"

"Eh? Bohong!? Kau pasti bercanda Ryu!!!!" Hana terkejut saat dia buru-buru melempar selimut yang menutup sebagian tubuh Ryu dan melepas sedikit celana dalam Ryu hingga penis nya terlihat, segera memasukan penis Ryu ke dalam mulutnya dengan cepat saat urin langsung menyembur keluar tanpa peringatan.

Dia benar-benar terkejut, meneguk semua urin saat dia menatap Ryu tak percaya. Ryu benar-benar mengompol. Tidak seperti Keina sebelum nya, saat ini Ryu benar-benar tidak sadar kalau dia kencing dalam tidurnya. Untung saja ada Hana yang berada di samping nya saat ini.

Hana meneguk beberapa kali saat urin itu udah keluar semua, hanya menyisakan beberapa yang keluar sedikit setelah jeda beberapa saat. karena itulah, Hana selalu mendiamkan dulu penis Ryu di mulutnya, karena kadang ada urin yang datang terakhir, meskipun itu hanya setetes. Hana dengan tenang menunggu sampai Ryu benar-benar selesai buang air kecilnya.

Aplikasi Misterius.Onde histórias criam vida. Descubra agora