54

976 20 0
                                    

hello.

~~~

Dari tadi ponsel Vania terus berdering, hal itu membuat Vania kesal setengah mati.

Sudah jam pulang semua murid tentunya sudah pulang dari tadi kecuali Vania yang menemani Keyla yang sedang bertugas.

"Angkat Napa, Van. Sakit nih telinga gue dengarnya."

"Males gue. Pasti si Rey nih. Ganggu ah!" ucapnya sembari menjauh 'kan ponselnya dari jangkauan nya.

"Suaranya gangguin gue lagi bertugas anjir!" Bersama Vania Keyla harus banyak - banyak sabar.

"Ih mulut lo! Bumil gak boleh ngomong kasar!" omel Vania.

Ia langsung bangkit menuju Keyla lalu merampas sapu yang sedang Keyla pegang.

"Lagian lo kenapa bertugas sih? Lo 'kan hamil! ini kalau Pak Arvind tau pasti lo udah di cincang keknya!" oceh Vania terus membuat telinga Keyla sakit mendengarnya.

Keyla kembali merampas sapunya. "Jangan lebay, deh! Gue bisa kok!"

Ia melanjutkan tugas menyapunya tanpa memperdulikan Vania.
"Gak mungkin juga gue di cincang. Palingan gue di sayang."

Vania memutar bola matanya malas. Akhirnya gadis itu kembali duduk memperhatikan Keyla bertugas. Sampai beberapa menit Keyla akhirnya menyelesaikan acara bertugasnya.

Ia mengambil tasnya, lalu menoleh pada Vania. "Ayo pulang."

Vania mengangguk, ikut mengambil tasnya tak lupa ia juga mengambil ponselnya. Tanpa sengaja layar ponsel Vania menyala dan menampilkan beberapa pesan dari kontak yang bernama 'reybocahngilang'.

reybocahngilang

Lo di mna?
Gue di depan nih
Cepat keluar dari sekolah, Kalau gak, gue bakar nih sekolah lo!
Vania lo dimna?
Lo belum pulang kan?
Bantuin gue pliss🥺🥺
Vania😔
Sayanggggg
Cepetan keluarrrr😣
🥺🥺

Melihat segala pesan yang di kirim oleh Rey membuat Vania langsung menarik Keyla dengan panik.

"Key! Lo harus sembunyiin gue!"

Keyla menoleh ke arah Vania dengan linglung. "Hah? Kenapa - kenapa?"

"Rey ada di gerbang, anjir! Emang ya tuh bocah!"

"Eh mulut lo. Dia lebih tua dari lo kalau lupa." Keyla menampar mulut Vania dengan pelan.

Meskipun pelan tetap saja sakit. Vania meringis sambil menatap kesal ke arah Keyla.

"Ayo cepat, ah. Gue udah di tungguin nih sama suami gue."

"Belagu lo!"

Vania cukup kesal, sudah beberapa kali ia mendengar Keyla mengucapkan kata suami. Vania 'kan juga pengen!

"Yaudah gue numpang, ya?" ucapnya setelah beberapa detik berpikir.

"Lah? Gue sama Kak Arvind!"

"Ya gapapa! Gue lebih baik nahan malu dari pada pulang bareng si Rey!"

"Emang kenapa sih? Jangan terlalu benci deh sama tuh orang, siapa tau jodoh!" Keyla tertawa setelah mengatakan hal itu.

Kembali ia langsung menarik Vania berjalan menuju parkiran. Vania berjalan sedikit was - was ia menoleh kanan kiri berharap tidak bertemu dengan Rey.

Namun, sepertinya nasib baik tidak berada di pihak Vania kali ini. Di depan sana, Keyla maupun Vania dapat melihat Rey yang sedang berbincang dengan Arvind.

KEYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang