02.

208 26 52
                                    

"Bayi siapa itu?" tanya manager Tzuyu saat melihat Tzuyu datang sambil menggendong Jihyo dan tas bayi yang bertengger di bahunya. "Jangan bilang kalau Jihyo baru saja melahirkan?"

"Bukan, bayi ini adalah istri ku, Jihyo" ucap Tzuyu sambil menunjuk Jihyo yang sedang meminum susu dari botol dot.

"Ha? Jangan bercanda Chou Tzuyu"

"Aku serius. Ini benar-benar Jihyo" manager Tzuyu memijat pelipisnya. "Bisa aku membawanya berasama ku? Aku tidak bisa menitipkannya kepada siapa-siapa. Aku takut kalau istri ku di culik"

"Tapikan Jihyo sudah bes- ah aku lupa, sekarang Jihyo menjadi bayi" manager Tzuyu nampak menimbang permintaan Tzuyu. "Baiklah, kau boleh membawanya"

Tzuyu tersenyum senang. "Terima kasih Noona" balas Tzuyu. "Yeay, kamu ikut aku menyelesaikan jadwal ku" ucap Tzuyu kepada Jihyo. "Berangkat sekarang?"

"Ya, ayo"

Manager Tzuyu menggiring artisnya menuju mobil milik perusahaan. Sepanjang perjalanan menuju tempat parkir, Tzuyu nampak bermain kecil dengan sang istri yang kini menjadi bayi itu.

"Jangan kau gigit pipinya. Nanti dia bisa menangis"

"Tidak akan. Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menggigit pipinya. Dia terlalu lucu"

"Dasar bucin"
.

"Satu pose lagi, Tzuyu-ssi" ucap sang fotografer. Tzuyu mengangguk lalu menatap Jihyo yang berada di gendongan managernya. Saat sang fotografer memberi arahan, tiba-tiba Jihyo menangis cukup keras. Tzuyu lantas berlari mendekati managernya.

"Berikan Jihyo pada ku" managernya yang juga tidak tahu cara menenangkan bayi lantas memberikannya kepada Tzuyu. Tzuyu lantas menggendong bayi itu. "Saya izin keluar sebentar" Tzuyu berjalan meninggalkan lokasi pemotretannya.

"Cup cup jangan menangis. Atau popok mu sudah penuh ya?" Tzuyu mengambil tas bayi milik Jihyo yang berada di dalam mobil dan mengganti popok bayi itu. "Benar kan, popok mu sudah penuh. Tidak nyaman ya" dengan telaten Tzuyu menggantikan popok Jihyo.

Jihyo nampak meredakan tangisannya saat mulai kembali merasa nyaman. "Nya nya nya" oceh Jihyo sambil meletakkan botol susunya ke sembarang tempat dan merentangkan tangannya.

"A~ kamu mau peluk ya" gemas Tzuyu sambil berancang-ancang memeluk Jihyo namun tidak sesuai dugaannya. Jihyo malah menepuk kedua pipi Tzuyu dengan kedua tangannya lalu tertawa senang. "Aish yang benar saja" gerutu Tzuyu sambil mengusap kedua pipinya.

"Nakal banget" ucap Tzuyu lalu menggendong Jihyo dan menciumi seluruh wajah Jihyo. Bayi itu tertawa tanpa henti karena geli yang Tzuyu ciptakan dari ciuman. "Jangan nangis lagi ya. Sebentar lagi aku akan selesai pemotretan"
.

"Tzuyu-ya, jika Jihyo menjadi bayi seperti ini, bagaimana dengan pekerjaannya?" tanya manager Tzuyu saat Tzuyu sudah selesai latihan. Suasana hening seketika.

"Ah iya, aku lupa menelpon Appanya" ucap Tzuyu lalu mengambil ponsel miliknya.

Appa Park

"Halo Appa"

"Halo. Ada apa Tzuyu-ya?"

"Begini. Tiba-tiba pagi ini Jihyo
berubah menjadi bayi"
"Sekarang tidak ada
yang mengurus perusahaan"
"Bisakah Appa menggantikannya
sementara waktu? Sampai Jihyo
kembali seperti semula"

"Jihyo menjadi bayi?"
"Jangan bercanda kamu"

"Aku tidak berbohong.
Aku akan mengirim fotonya"

Be a BabyWhere stories live. Discover now