06.

157 21 48
                                    

"Kamu lihatin apa?" tanya Tzuyu yang baru saja masuk ke dalam kamar. Ia melihat Jihyo masih terduduk di atas meja dekat jendela dan menatap keluar jendela.

"Tu apa?" tanya Jihyo sambil menunjuk ke luar jendela. Tzuyu berjalan mendekati Jihyo.

"Itu namanya hujan"

"Ujan?"

"Iya, hujan. Air yang turun dari langit. Kenapa?"

"Hyo suka"

"Kamu mau main hujan?" sontak Jihyo menoleh ke arah Tzuyu.

"Bole?"

"Boleh. Ayo" Tzuyu membantu Jihyo turun lalu mengambil 2 jas hujan dari dalam laci meja. "Pakai ini dulu ya" Tzuyu memakaikan jas hujan kecil untuk Jihyo.

"Buat?"

"Biar Jihyo tidak langsung terkena air hujan. Nanti Jihyo bisa sakit" Jihyo mengangguk mengerti. Tzuyu memakai jas hujan miliknya. "Sudah siap?"

"Yo!!"

Tzuyu menggandeng Jihyo untuk berjalan masuk ke dalam lift untuk menuju rooftop apartement. Tak butuh waktu lama untuk keduanya sampai ke lantai paling atas gedung apartement itu.

"Yeay!!" seru Jihyo lalu berjalan ke tengah-tengah hujan. Tzuyu ikut bermain air bersama Jihyo. "Uuu dingi" gumam Jihyo.

"Mau kembali sekarang?"

"Dak!! Nti dulu" jawab Jihyo lalu kembali bermain air hujan. Tzuyu hanya diam memperhatikan Jihyo yang asik bermain.

"Kalau Jihyo besar, dia tidak suka bermain hujan. Tapi melihat dia tersenyum senang seperti ini, aku sedikit merasa lega" batin Tzuyu ia melipir ke tempat teduh lalu mengeluarkan ponselnya.

"Jihyo, lihat kemari!!" panggil Tzuyu. Jihyo lantas menoleh ke arah Tzuyu seraya memamerkan senyum lebarnya. Tzuyu memotret Jihyo lalu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
.

"Diminum ya" ucap Tzuyu setelah memberikan sebotol susu hangat untuk Jihyo. Bayi itu tersenyum senang lalu mengambil botol susu itu dan berbaring di atas kasur. Jihyo langsung meminum susunya itu.

Tzuyu mengambil minyak telon lalu menaikkan kaos Jihyo. Tzuyu membaluri perut Jihyo dengan minyak telon itu. "Hangat?" Jihyo mengangguk kecil.

Setelah membaluri perut Jihyo, kini Tzuyu membaluri perutnya sendiri dengan minyak telon. Keheningan melanda mereka. Tzuyu duduk bersandar di sandaran kasur sambil memainkan ponselnya.

"Uwi, Hyo antuk" ucap Jihyo. Ia meletakkan sembarang botol susunya.

"Mengantuk? Baiklah, ayo tidur" Tzuyu meletakkan ponselnya dan mengambil botol susu milik Jihyo. Ia memposisikan diri berbaring di samping Jihyo.

Bayi itu langsung bergerak masuk ke dalam pelukan Tzuyu dan mulai memejamkan mata. "Love you, Jihyo-ya" bisik Tzuyu lalu mengecup kepala Jihyo.

"Lop yu tu" balas Jihyo. Tzuyu tersenyum senang dan ikut memejamkan mata.

"Besok kita liburan, jangan sampai sakit ya" gumam Tzuyu.
.

"Kamu sudah siap, Jihyo-ya?" tanya Tzuyu pada Jihyo yang duduk di atas kasur dengan memakai kostum ayam. Tzuyu nampak sengaja memakaikan Jihyo dengan kostum itu walau saat memakaikannya, Jihyo berjuang keras untuk menggagal rencana Tzuyu.

"Nyeh" balas Jihyo sambil berbaring telungkup. Tzuyu terkekeh pelan lalu memakai tas ransel berisikan keperluan Jihyo. Pria itu duduk di samping Jihyo.

"Jangan marah ya. Ini kan lucu. Aku juga memakai kostum yang sama" bujuk Tzuyu. Pria itu mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto bersama Jihyo. "Lihat, lucu bukan?"

Be a BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang