10.

250 27 35
                                    

"Berita solois Chou Tzuyu yang telah menikah kini tersebar luas. Melalui surat yang ia posting di laman pribadinya, ia menjelaskan bahwa ia telah menikah selama 4 tahun. Kini sang istri diketahui telah hamil anak pertama selama 2 bulan. Agensi tidak berkomentar banyak dan hanya mengucapkan selamat kepada Chou Tzuyu. Setelah bantahannya mengenai pernikahannya dengan sang manager, kini siapa yang benar-benar Chou Tzuyu nikahi? Bayi yang sempat ramai diperbincangkan kini masih menjadi misteri kebenarannya" begitulah ucapan sang reporter acara berita entertaiment.

Tzuyu mematikan televisi itu lalu beralih menatap Jihyo. Sang istri masih tertidur nyaman di pundak kanannya. "Sayang, bangun yuk. Sudah jam 1 siang" ucap Tzuyu sambil mencubit pelan pipi Jihyo.

"Nanti dulu. Aku masih mengantuk" balas Jihyo sambil menepuk pelan tangan Tzuyu.

"Kita ada janji dengan dokter Gayeon, kamu tidak lupakan" Jihyo bergerak kecil lalu duduk dengan posisi benar. "Jangan cemberut seperti itu. Setelah check-up, kamu boleh tidur sepuas mu" ucap Tzuyu sambil menarik pelan kedua ujung bibir Jihyo untuk menciptakan seutas senyuman.

"Baiklah, aku bersiap dulu" Jihyo beranjak menuju kamar. Tzuyu terkekeh pelan melihat mood istrinya yang sedang tidak baik. Disusulnya Jihyo masuk ke dalam kamar.

Tzuyu memeluk Jihyo dari belakang saat sang istri sedang berganti pakaian. "Jangan marah ya sayang" bisik Tzuyu lalu mengecup pipi Jihyo.

"Aku tidak marah. Hanya sedikit kesal"

"Iya, setelah kita selesai check-up, aku akan membelikan mu es krim. Mau?"

"2 liter?"

"Ya, 2 liter" Jihyo mengangguk lalu memberikan kecupan kilas bibir Tzuyu.

"Terima kasih"
.

"Mau es krim?" tawar Jihyo sambil mengarahkan sesuap es krim ke Tzuyu. Pria itu menerima suapan Jihyo sambil tetap mengepang rambut Jihyo. "Enak?"

"Es krim rasa strawberry selalu enak" jawab Tzuyu. "Apa kamu masih merasa mual?"

"Tidak, sudah berkurang. Mual ku tidak pindah ke kamu kan?"

"Memang bisa?"

"Ya siapa tahu pindah ke kamu" jawab Jihyo dan diakhiri kekehan pelan. "Tzuyu, aku ingin... aku ingin..."

"Ingin apa?" Jihyo memberi aba-aba untuk mendekatkan telinganya. Jihyo membisikkan apa yang ia inginkan. "Kenapa tidak bilang secara langsung tadi?"

"A-aku malu" jawab Jihyo sambil memalingkan wajahnya.

Tzuyu menarik pelan kepala Jihyo agar menghadapnya. "Tapi lukanya sudah sembuh kan?" tanya Tzuyu sambil mengelus sudut bibir Jihyo yang sempat terluka.

"Sudah sembuh kok"

"Baiklah" Tzuyu mendekatkan wajahnya pada Jihyo. "Tunggu sebentar" sela Tzuyu. Jihyo menghela nafas kasar.

"Apalagi?" Tzuyu terkekeh pelan melihat ekspresi kesal Jihyo. "Cepat katakan. Jangan hanya tertawa!!"

"Iya-iya. Aku hanya bercanda" balas Tzuyu lalu mencium bibir Jihyo. Tangan Tzuyu mengelus pelan perut Jihyo. Tak lama Tzuyu melepas ciumannya. "Apa perut mu sakit?"

"Tidak. Kenapa?" Tzuyu tersenyum miring. Ia menutup wadah es kim milik Jihyo lalu menaruhnya di atas meja.

"Hehehe waktunya" Tzuyu mengangkat Jihyo tiba-tiba dan membawa Jihyo masuk ke dalam kamar.

"TZUYU!! KATA DOKTER BELUM BOLEH!!" teriak Jihyo. "ES KRIM KU JUGA AKAN MELELEH JIKA TIDAK DI MASUKKAN KE DALAM KULKAS. AAA!!"
.

"Baby shark doo-doo-doo-doo. Baby shark doo-doo-doo-doo. Baby shark doo-doo-doo-doo. Baby shark" Tzuyu menatap jengah televisi yang menayangkan lagu anak-anak itu.

Be a BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang