Mulai dari awal

139 12 0
                                    


Setelah selesai melepaskan tali yang mengikat tubuh istrinya mashiho langsung melepaskan jasnya lalu dia kenakan di tubuh istrinya yang berantakan.

Tanpa mengatakan sepatah katapun mashiho langsung mengangkat tubuh istrinya dan langsung membawanya turun kebawah lalu memasukkannya ke dalam mobilnya setelah memasukkan istrinya kedalam mobil dia bergegas masuk dan membawa mobilnya menjauh dari gedung itu.

Seperti apa yang di tugaskan oleh bosnya anak buah mashiho langsung melancarkan aksinya untuk membakar gedung tersebut sesuai permintaan mashiho dengan tubuh-tubuh musuhnya yang sudah tumbang.

~>')~~~

Di mobil keduanya sama-sama diam tidak ada yang membuka suara mashiho yang fokus menyetir dan Nara yang masih di Landa ketakutannya.

Tatapan kosong mata sebam karena banyak menangis lalu pakaian yang acak-acakan membuat kesan Nara seperti orang gelandangan dia merasa sudah tak pantas untuk bersanding dengan suaminya walaupun dirinya masih perawan tetapi dengan keadaannya yang seperti ini membuatnya merasa tak pantas untuk suaminya aset-asetnya sudah banyak yang melihat bahkan mashiho sendiri belum pernah melihatnya.

Beberapa menit perjalanan mereka akhirnya sampai di rumah anak buah mashiho langsung menyambut kedatangan mereka setelah itu mashiho bergegas keluar mobil dan menghampiri Nara menggendongnya lalu memasuki rumah mereka.

Mashiho membawa Nara kedalam kamar mereka berdua mendudukkan Nara di pinggir ranjang.

Tatapan kosong yang mashiho liat dari mata Nara dia benar-benar merasa bersalah karena ini semua terjadi pada istrinya.

Mashiho mendudukkan dirinya di samping nara kemudian memeluk istrinya dari samping serta mengusap lengan kanan Nara dengan lembut lalu mengecup pucuk kepala Nara lumayan lama,"maafin saya ya...ini semua terjadi karena saya..."

"Saya juga udah teledor jagain kamu..mungkin tadi kalo saya pulang cepat kamu tidak akan mengalami hal seperti ini..."Nara tak berniat menjawab ucapan mashiho dia masih mengingat kejadian yang menimpanya tadi.

Setelah mashiho mengucapkan kata-kata tersebut keheningan menyelimuti mereka berdua mashiho yang tak tau harus mengatakan apalagi lalu Nara yang tak berniat menjawab ucapan mashiho.

Mashiho menghadapkan nara kearahnya hingga akhirnya mereka berdua saling berhadap-hadapan,"saya minta maaf ya.."

Mashiho menangkup wajah nara agar menghadap kearahnya,"saya minta maaf kalo selama ini belum bisa jadi suami yang baik untuk kamu..maaf juga saya jarang meluangkan waktu bersama kamu bahkan kita tak pernah bersenda gurau saya juga minta maaf saya tau kalau saya bersikap cuek kepada kamu tapi apapun itu..."

Mashiho menggantungkan kata-katanya membuat Nara penasaran,Nara mengedip-ngedipkan matanya seperti meminta mashiho untuk melanjutkan kata-katanya.

Mashiho sedikit terkekeh dengan tingkah istrinya,"saya berterima kasih karena kamu bisa bertahan dengan saya selama ini walaupun saya tidak pernah meluangkan waktu bersama kamu..."

"Terimakasih juga kamu selama ini tidak pernah menuntut saya untuk menghabiskan waktu bersama kamu sekarang saya tau kalau kamu memang yang terbaik untuk saya..jika saya mendapatkan orang lain belum tentu pernikahan saya bisa ada di tahap ini..."

"Saya yang awalnya memang tidak memiliki perasaan kepada kamu tetapi mengingat kewajiban saya sebagai suami kamu dan juga janji saya kepada orang tua kamu dan tuhan hal itu lah yang menumbuhkan rasa sayang saya muncul kepada kamu.."

My husband || takata mashiho Where stories live. Discover now