Chapter 27

110 4 0
                                    

Happy Reading

Aiza kini tengah duduk disofa kamar begitu Rania sudah pergi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aiza kini tengah duduk disofa kamar begitu Rania sudah pergi. Wanita itu masih terdiam merangkai kata untuk mulai berbicara dengan Agas. Sedangkan pria itu menatap lama Aiza yang hanya duduk dalam diam disampingnya.

"Kamu kenapa, Aiz? Rania marah sama kamu?" tanyanya yang khawatir melihat Aiza terdiam.

Aiza menatap Agas kemudian menggeleng pelan.
"Lalu kenapa? Dedek nendang?"

"Ha? Nggak. Dia ngga pernah nendang." Aiza pun mengelus lembut perutnya. Memang benar, ia belum merasakan tendangan bayi dalam kandungannya. Meskipun kata dokter bayi dalam kandungannya sudah mulai bisa menendang.

Agas menggeleng mendengarnya." Dia sering nendang. Kamu aja yang ngga sadar." Aiza menatap Agas tak percaya.

"Masa?"
Agas mengangguk, pria itu pun mengulurkan tangannya untuk mengelus lembut perut Aiza.

"Dia sering nendang tiap malam kalau aku elus gini sambil ajak bicara." Agas merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan perut Aiza. Pria itu kembali reka adegan saat ia mengajak anak dalam kandungan Aiza berbicara setiap malam.

"Anak Papah lagi ngapain di dalem? Katanya Mamah mau ngerasain tendangan kamu." Agas masih mengelus lembut perut itu. Hingga akhirnya rintihan pelan Aiza terdengar.

Agas pun langsung menegakkan kembali tubuhnya. "Kamu kenapa? Agas menatap khawatir Aiza, lalu beralih mengelus kembali perut Aiza. Sedangkan Aiza hanya menggeleng, ia baru tahu jika anaknya itu ternyata sudah mengenali suara ayahnya sendiri.

Aiza memperhatikan kembali interaksi Agas dengan bayi dalam kandungannya.

"Sayang, Papah udah bilang bukan. Jangan keras-keras kalau nendang. Kasihan nanti Mamah kesakitan."
Aiza mengalihkan pandangannya, ia terharu saat melihat apa yang dilakukan Agas, jadi selama ini pria itu setiap malam mengajak bayi dalam kandungannya berbicara?
Lalu kenapa ia tak pernah sadar dengan apa yang dilakukan Agas?
Aiza semakin bingung dengan apa yang harus ia lakukan.

"Pak."
Aiza menatap Agas yang kini tengah menatapnya tanya.
Agas bingung, kenapa Aiza kembali memanggilnya dengan embel-embel Pak.

"Mulai hari ini mending Pak Agas ngga usah tinggal lagi disini." Aiza mengatakannya hanya dengan sekali tarik nafas.

Agas terdiam sejenak mendengarnya, pria itu tidak mengerti dengan apa yang baru saja dikatakan Aiza.

"Maksud kamu?"

"Aku bisa jaga diri aku sendiri, dan Rania akan tinggal disini buat ne.., "

"Ngga!"
Agas langsung menolak dengan tegas apa yang dikatakan Aiza. Pria itu bahkan sudah menarik diri dari samping wanita itu.

"Aku ngga setuju, Aiz."

"Pak, Please jangan buat aku semakin bingung. Rania sudah tahu semuanya Pak, dia juga tahu Pak Agas sudah punya kekasih."

Ready For LoveWhere stories live. Discover now