Assalamu'alaikum, Shalom, Om swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan🙏
Karena aku nulisnya pake hati, jadi kalian bacanya juga pake hati, biar sampai ke hati, tapi jangan diambil hati, okeyy?😉
Happy membaca💚
*****
"Nape om?" tanya Akasa. Sepertinya sedari tadi om nya ini memperlihatkan salah satu temannya."Temenmu itu..." jawabnya sembari menunjuk Sagara.
"Kamu yang pernah bantuin saya?" tanyanya kepada Sagara.
Sagara yang diberi pertanyaan bingung sendiri. Ia malah melirik ke arah Dareno sembari menaikkan kedua alis seolah bertanya 'siapa No?'.
"Kagak tau Sa, jangan lihat gue!" gumamnya tertahan, lalu ia menolehkan kepala Sagara agar menghadap depan kembali dan diakhiri cengiran untuk ketiga orang didepannya.
Sagara meringis tidak enak hati dan menggaruk belakang keplanya yang tidak gatal itu dengan canggung, "Maaf om, saya lupa."
Respon Kala hanya tertawa pelan, "Makasih ya," ucapnya tulus.
"Saya nggak tahu makasih untuk apa, tapi sama-sama om,"
Akasa yang sedari tadi hanya sebagai penonton tiba-tiba saja mendekat ke arah sang papa dan membisikan sesuatu kepada papanya, entah apa yang Akasa bisikan sampai sang papa menyuruhnya untuk diam.
"Diem dek," tegur Alfa kepada anak laki-lakinya.
"Om Kala udah om, kita mau nugas." sela Akasa karena om nya itu mengajak Sagara mengobrol terus.
"Oh, maaf maaf, silakan lanjutin nugas nya, om ke dalem dulu." ucap Kala lalu pamit untuk ke belakang bersama Alfa.
Setelahnya ketiga remaja itu melanjutkan aktivitas kembali. Niatnya tugas itu akan diselesaikan hari ini juga agar besok senin tinggal presentasi saja.
Namun sepertinya kegiatan me-nugas mereka harus kembali tertunda sebentar karena kehadiran seseorang yang tampak panik.
Orang tersebut berdiri di ambang pintu sembari mengedarkan pandangannya pada ruang tamu milik Akasa. Sampai tatapan nya berhenti pada si pemilik rumah, orang itu sedikit mendekat dan bertanya dengan tergesa-gesa.
"Kala di sini dek?" tanyanya.
"Di dalem," jawab Akasa heran, ada apa dengan om-nya yang satu itu?
Selang beberapa saat orang yang datang dengan keadaan panik tadi berjalan berdampingan bersama Kala yang juga terlihat panik menuju luar rumah dengan tergesa-gesa. Namun, saat melewati ketiga anak SMA yang sedang mengerjakan tugas itu Kala berhenti membuat orang di sampingnya juga ikut berhenti.
"Untuk janji saya tempo hari nggak bisa saya penuhin sekarang ya, maaf saya sedang ada urusan." ucapnya yang ditujukan untuk Sagara. Bingung ingin menjawab apa membuat Sagara hanya mengangguk saja, saat ini Sagara benar-benar lupa dengan om di depannya ini.
"Om pergi dulu ya dek," pamit Kala kepada si tuan rumah.
"Assalamu'alaikum," lanjutnya lalu pergi dengan sedikit berlari.
"Siapa Kal?" tanya Kale–orang uang datang dengan panik tadi saat sudah berada diluar rumah.
"Anak yang pernah bantuin gue," jawabnya tanpa menoleh.
"Ohh," Lalu kedua orang dewasa itupun segera memasuki mobil dan pergi meninggalkan rumah mewah itu.
Setelah dua orang dewasa tadi keluar tak berselang Alfa juga keluar dengan pakaian yang lebih santai dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Sagara [ON GOING]
Teen Fiction"Sagara anak gantengnya mama" __________________________ "Gue nggak punya papa!" __________________ 16 tahun hidup di dunia tanpa pernah mengenal sosok sang Papa sama sekali? Itulah yang terjadi kepada seorang Altandra Sagara. Ejekan selalu ia dapat...