CH 2

20K 1.3K 14
                                    

Geo dan rio sudah sampai di mension

Rio turun terlebih dulu dan disusul oleh geo
Sejenak geo memandang mension itu
'Lebih gede mension gue ternyata' ucap geo dalam hati

"Ayo dek" ajak rio membuat lamunan geo tersadar
Rio yang berjalan didepan diikuti geo di belakang

Cklek

Suara pintu terbuka membuat atensi keluarga yang tadi bercanda gurau menatap sang pelaku yg membuka pintu

Rio membawa masuk geo tanpa mengubah ekspresi datarnya yg dirinya tampilkan untuk orang" disana

Ekspresi itu diperuntukkan ke semua orang kecuali ayah dan ibunya juga geo
Sedangkan geo sendiri juga menatap datar mereka
'Bajingan' itulah kata  yg ada di hati geo saat masuk dan melihat keluarga gio asli

"Abang..." teriak gadis disana menghampiri geo dengan sedikit berlari
Ya gadis itu adalah sera si anak pungut

Saat akan sampai dan memeluk geo
Geo melangkahkan kakinya mundur satu langkah

Bruk

Suara jatuh membuat orang" diruang yg tengah duduk membelalakkan matanya terkejut ketika sera jatuh tersungkur

"Hiks hiks abang kenapa gitu sih kan sera mau peluk abang hiks" ucap sera dengan memperlihatkan wajah sok polos dan manisnya yang tersiksa itu

Bahkan geo yg melihatnya menahan kuat" agar tidak muntah disana
Sedangkan rio yang meliht adegan tadi mengulas senyumannya dengan tipis saking tipisnya tidak ada yang tau senyuman rio kecuali geo yg memang menyadarinya

"Gio , apa yg kamu lakukan" bentak kepala keluarga disana , Arsen

Geo hanya menatap orang yang membentaknya dengan tatapan dingin khasnya
Arsen sempat terpaku beberapa saat
Ketika melihat tatapan geo

"Anak sialan" bentak kakak pertama gio asli pada geo
Sedangkan yang dibentak hanya menatap datar mereka dan memasukkan tangannya ke saku celananya

Geo melangkah mendekati rio
"Kamar, mana" ucap geo bertanya

"Lantai 2 pintu coklat muda " jawab rio dengan nada dinginnya namun tk dipungkiri dirinya suka perubahan gio saat ini ah salah sekarang namanya adalah geo

Geo berjalan ke arah tangga yang agak jauh darinya ya karna sebenarnya geo dan rio dari tadi masih di depan pintu

"Gio apa apaan kamu , dimana sopan santunmu pada yang lebih tua" ucap arsen

Geo menghentikan langkahnya den menggeser tubuhnya untuk melihat bajingan" disana itu.

"Anda tadi bertanya dimana sopan santun saya tuan , lalu apakah anda tk punya cermin untuk melihat diri anda sendiri tuan ARSEN FIKRAM
Oh ya 1 lagi cell me geo not gio" ucap geo lalu kembali melangkahkan kakinya menaiki tangga

Arsen diam mematung ditempat mencerna ucapan geo
Bukan mencerna mungkin lebih ke terkejut sejak kapan geo berani berbicara dengannya apalagi dengan nada yang terkesan acuh cuek dan dinginnya itu

Dulu dirinya bahkan tk mau memandang arsen

Geo menemukan pintu kamarnya dan masuk kedalamnya
Kamar itu bernuansa putih abu" dengan sedikit perabotan seperti rak buku ukuran sedang meja belajar dengan laptop diatasnya dan ada beberapa buku lain
Kasur di sudut ruangan dengan ukuran tk terlalu besar untuk 1 orang
Yah namun untungnya itu rapi dan bersih
Memang nyaman berada disana meski dulu kamarnya lebih besar dari ini
Sungguh dirinya menyukai kamar ini

Geo masuk tk lupa mengunci pintunya dan merebahkan dirinya di ranjangnya menatap langit" kamarnya sungguh sangat tenang di hati dan nyaman

Setelah rasa lelahnya berkurang geo bangun dan pergi ke kamar mandi diruangan itu
Kamar mandinya memang tidak mewah namun lengkap dan bersih itu saja cukup untuknya

TRANSMIGRASI GEOWhere stories live. Discover now