EOL - 002 🔞

572K 20.8K 1.9K
                                    

WARNING! SEBELUMNYA SUDAH DIINGATKAN DARI AWAL! JIKA CERITA INI BUKAN AREA BOCIL

Cerita ini berkisah tentang seorang Maven dan Sivanya, pasangan manusia yang bobrok, sama gilanya.

Mita berdiri memandang penuh tidak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mita berdiri memandang penuh tidak percaya. Kaget. Lantai kamar putri nya basah. Air menggenang dimana-mana. Dari senter yang Mita pegang. Dia menyorot pada ranjang putrinya. Sivanya ada disana tertidur lelap. Bahkan jeritan Mita tadi tidak membangunkan gadis itu.

"Kenapa Mit..ASTAGA BANJIR?" Bunda Salsa datang, terkejut juga melihat air menggenang di lantai. Kamar Sivanya kini sudah seperti danau. Maven membuntuti, ikut melihat keributan.

Laki-laki itu berdiri tepat pada pintu, bersandar disana. Tangannya terlipat. Matanya menatap gadis yang tidur meringkuk diatas ranjang memeluk buku ditangannya.

Cantik, dia selalu cantik

Kamar Sivanya tidak terlalu gelap sebab diatas nakas dekat ranjang terdapat lampu tidur yang akan menyala dengan baterai.

"Ini air dari mana Mit?" tanya Salsa.

"Airnya dari balkon" Maven yang menjawab, matanya beralih pada balkon dengan pintu kaca yang terdapat celah dibawahnya. Celah itu membuat air yang tidak tertampung dari pembuangan air di balkon jadi masuk ke kamar.

"Nya, bangun nya. Kamar kamu banjir ini" Mita mengguncang lengan Sivanya, tapi tidak ada pergerakan, "Aish, susah emang kalo bangunin Sivanya" keluh Mita.

"Kecapean kali Mit, habis belajar dia. Tuh, buku pelajarannya aja sampe dia peluk gitu, kayaknya dia ketiduran habis belajar" Ujar Bunda Salsa penuh pengertian

Maven berdecak mendengarnya, laki-laki itu memutar matanya malas. Dia tahu itu buku apa. Jelas itu bukan buku pelajaran yang Bundanya maksud. Itu Novel, novel yang didalamnya memang ada pelajaran, pelajaran biologi contohnya.

"Haduh, gimana dong ini. Kamarnya basah banget. Lama ini kalo beresinnya. Kamar satunya lagi belum dibersihin. Malah aku pakai gudang kemarin" Mita menyorot bingung nanti Sivanya tidur dimana. Mita beralih menatap penuh arti pada Salsa.

Bunda Salsa yang segera paham langsung tersenyum. Berbalik menatap Maven yang bersandar pada tiang pintu.

"Aven. Gendong Sivanya gih. Dia nginep malam ini di rumah Bunda"

Maven melotot mendengarnya, "Loh kenapa nginep di rumah kita? Kenapa juga harus digendong? bangunin aja kali, bun"

Salsa melotot serta berkacak pinggang pada Maven. Tidak ingin di bantah.

"Lagian diluar juga hujan" ujar Maven menambahkan

"Mana? bunda gak denger hujan lagi. Udah reda hujannya" Bunda Salsa benar. Hujan sudah reda di luar sana.

"Udah, jangan ngebantah lagi" kata Salsa menunjuk Maven lalu Sivanya dengan dagunya. Bermaksud agar anak lelakinya itu segera melakukan apa yang ia perintahkan.

Exchange Of Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang