Chapter XVII

3.1K 247 11
                                    

**

Zee memarkirkan mobil Sedan putihnya pada sebuah pekarangan sirkuit milik keluarga Natio. Gracia yang menyadari sempat merasa bingung dan heran, kenapa ia dibawa ke tempat ini. 

Seperti biasa Zee turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Gracia.

"Silakan Cigre" 

"Terimaksih yaa Zeevana keren" ucapnya dengan sedikit ekspresi wajah yang meledek.

Zee hanya tersenyum kecut menanggapinya.

"Zee, ini tempat apa si? kenapa kamu bawa aku kesini?"

"Nanti juga Cigre tau, yaudah yuk ikut aku masuk"

--

Gracia mengikuti Zee yang berjalan tepat disebelahnya, langkah demi langkah mereka lewati beriringan melalui beberapa lorong panjang yang terlihat begitu aestethic dengan mata Gracia yang tak pernah lepas dari pandangan sekitar.

Gracia berhenti pada satu pojok lorong yang sangat menyentil perhatiannya.

Gracia menyipitkan matanya melihat deretan bingkai foto yang terpajang rapih pada dinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gracia menyipitkan matanya melihat deretan bingkai foto yang terpajang rapih pada dinding. Iya memperhatikan satu demi satu setiap frame foto disana, ia tidak bisa bereaksi sekarang. Hal yang paling mengganjal dalam benaknya adalah, apakah foto-foto yang berada disini adalah papah dari Zee dan Shani? benar kah darah pembalap yang mengalir pada tubuh Shani berasal dari beliau? jika itu  benar, akan sangat bersalah jika Gracia menjauhkan Shani dari hobi kesukaannya itu.

"Zee, ini?" Gracia menunjuk salah satu foto pria muda yang tertera pada salah satu bingkai disana.

"Itu papah, Ci. Jadi dulu papah itu pembalap Nasional. Papah suka ikut pertandingan-pertandingan dan punya track record yang luar biasa, aku bangga sama papah. Tapi semenjak nikah sama mamah dan Cishani udah mulai tumbuh, papah berenti dan memilih untuk nerusin perusahan yang diwariskan kakek ke papah. Dan justru darah pembalap itu nurun ke Cishani, bukan ke aku. thats why Cishani sangat menggilai itu tapi dengan identitas lain, yaitu Gania si Ratu Jalanan. u kno what i mean kan ci?" jelas Zee.

Gracia mengangguk dan itu semakin menambah perasaan bersalahnya kepada Shani.

Mereka berdua kembali menelusuri area tersebut dengan Zee yang selalu berada disamping Gracia. dan sekarang Zee dan Gracia sampai pada satu ruangan semacam showroom  mobil pribadi dan ada 1 motor sport yang terpajang disana.

 dan sekarang Zee dan Gracia sampai pada satu ruangan semacam showroom  mobil pribadi dan ada 1 motor sport yang terpajang disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FORTUNATELY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang