Chapter XXXIII

2.9K 241 33
                                    

•Dirty•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Dirty•

•New Look•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New Look•

**

Quadra pekan sudah menghampiri, kini mentari sudah meninggi dengan sinarnya yang bersahabat sekali. Meski harus tertatih-tatih, meski menyambar banyak sekali luka hati, kini gundah dan lara mulai berangsur membias sendiri.

Zeevana berhasil menggaet jiwa yang hilang, cahaya gemintang bersinar terang pada guratan wajah cantiknya. Di antara keterasingan, seketika hatinya luluh, rasa itu terlanjur tumbuh. Serpihan rindu kian menggebu.

"Toy, aku kangen deh sama Marsha. Dia masih pacarku atau engga ya? udah hampir 2 bulan kita ngga ketemu-" Zeevana beranjak dari kursi dan berpindah duduk disamping Christy yang tengah membaca buku komik ditepi ranjang, "Bahkan kontakan via Chat aja engga."

Christy menghembuskan nafasnya kasar, menutup bukunya dan mulai menatap Zeevana, "Huh! Kenapa si kamu masih aja mikirin dia? orang Marsha aja ngga coba buat nyari kamu tuh."

"Yaa iya sih, tapi ngga tau kenapa aku tetep kangen sama dia." Zeevana merebahkan badannya begitu saja diikuti oleh gadis jakung yang sedari tadi menatapnya tajam.

Christy memutar badan menghadap Zeevana, "Kamu ngga ada perasaan suka gitu sama aku?"

Zeevana membelalakkan mata, ikut memutar badan hingga mereka saling berhadapan, "Hah?! Kamu ngomong apa sih toy?" Sedetik kemudian ia tertawa renyah menganggap kalimat yang dilontarkan seseorang yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu adalah sebuah gurauan belaka.

Tatapan itu seolah tidak asing pada sebuah jarak yang tertahan, "Aku serius, Zeevana."

Christy mencintai Zeevana dengan alasan apapun yang gadis itu lakukan. Termasuk ketika ia selalu berada disisi Zeevana pada hari-hari terburuknya, menanyakan apa ia baik-baik saja. "Kenapa kamu bengong? Aku keliatannya becanda ya?"

Zeevana mengangguk kaku, "Ya-ya iya, aku pikir kamu cuma becanda aja toy. Soalnya aku udah anggep kamu kaya adik aku sendiri. Apa lagi kan ci Shani sama ci Gre mau nikah bentar lagi-"

FORTUNATELY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang