⊹ dodici ⊹ ¹²

30K 2K 14
                                    

Semua kini sedang berada diruang keluarga, setelah insiden Ezra masuk kedalam kolam ikan tadi keadaan sangat ricuh.

Kolam nya memang tak dalam dan yang berada didalamnya pun hewan hewan yang jinak, namun tetap saja mereka panik saat bocah itu masuk kedalam kolam dengan posisi kepala terlebih dulu.

Lihatlah kini kening anak itu sedikit menonjol dan memerah, semua yang melihat tentu saja khawatir namun ingin tertawa disaat yang bersamaan.

"Jangan ketawa!" Ucap Ezra galak ketika melihat Elio yang kini masih cekikikan.

Padahal ia sedang asik menonton kartun di televisi dengan mulut yang tersumpal dot berisi susu coklat.

"Galak banget nih anak kecil." Elio semakin gencar menggoda saat dilihat wajah adiknya kini memerah kesal.

"Adek cudah becal."

"Adek masih kecil, buktinya masih minum susu pake dot." Ezra diam lalu menatap dotnya yang bergambar gajah, kemudian beralih menatap Anita.

"Mama adek cudah becal, ndak minum cucu pake dot lagi." Ucap anak itu polos seraya memberikan botol susu yang tadi ia minum pada Anita.

Sepasang suami istri itu langsung menatap anak sulung mereka garang, dan yang ditatap hanya tertawa canggung.

"Abang cuma bercanda, orang besar juga boleh kok minum susu pake dot."

Elio yang mendengar ucapan papanya mendengus geli, mana ada orang dewasa minum susu pake dot? Pikirnya.

"Ibing cimi bircindi, iring bisir jigi bilih minim sisi piki dit." Ucap Elio meledek ucapan sang papa.

"Elio!" Arjuna langsung memelototi anaknya.

"hehe, bercanda pa." Elio menghindari tatapan maut papanya, ia pura pura bermain ponsel padahal yang ia lakukan hanya menggeser geser homescreen saja.

"Emang iya Ma?" Ezra bertanya lagi pada Anita tentang ucapan Arjuna tadi.

"Iya sayang, abang Elio juga dulu minum susu pake dot." Ucapan Anita membuat Elio terdiam dengan wajah masam.

Ezra mengangguk pelan, ia kemudian mengambil kembali botol susu yang tadi sempat ia berikan pada Anita, lalu kembali melanjutkan acara minum susu nya yang sempat tertunda.

"Mas, kita belum ngabarin keluarga besar." Ucap Anita tiba tiba, astaga bagaimana ini. Sangking senang nya karena sibungsu telah kembali ia sampai lupa mengabari keluarganya.

"Tenang aja, aku udah kabarin orang tua kita." Arjuna berucap dengan santainya, satu tangannya kini digunakan untuk mengusap usap pipi gembul Ezra yang duduk di pangkuannya.

"Kapan? Kok aku ngga tau?"

"Malem, waktu kalian udah tidur."

"Terus respon mereka gimana?"

"Ricuh langsung, katanya nanti mau kesini." Anita mengangguk angguk, sudah pasti keluarga besar akan langsung heboh mendengar berita ini. Apalagi keluarga dari dirinya.

"Hari ini?" Anita bertanya lagi.

"Nggak, mereka belum diIndonesia."

Keadaan hening setelahnya, hanya ada suara dari kartun yang Ezra tonton. Belum ada yang mau membuka suara, mereka masih fokus ikut menonton.

Sampai ketika Elio teringat sesuatu, "Pa, kita ngga mau jalan jalan gitu?"

"Mau jalan jalan kemana?" Tanya Arjuna menatap anak sulungnya.

Ezra, anak bungsu. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang