Trust, and Fate

108 23 7
                                    

To everyone's surprise,

Jisung tidak terpukul dengan kepindahan Chenle.

He's clearly sad, of course, teman sekamarnya harus bertahan tidur diiringi suara isak tangis di malam Jisung kembali ke asrama.


But that's it.

Ia bahkan menjadi pribadi yang lebih ramah lagi, dan sekarang malah terkenal sebagai kakak kelas pujaan para adik kelas.


.
.
.
.
.
.
.

"Sung gue penasaran deh sama lo. Lo aneh, tau ngga sih?

Dulu kayak galak banget pas pertama pindah, sekarang malah baek banget sampe tu bocah-bocah tiap lu lewat kayak ada idol-"


"Makasih, emang gue ganteng." Jawab Jisung, dengan santainya memotong perkataan teman sekamarnya.


Mereka sekarang berteman dekat.

Sampai mereka punya julukan sendiri:

tiang sungsung,

duo Jisung-Sungchan yang tingginya sama-sama menjulang.


"Anjing lu kepedean banget.

Gue ga muji. Gue bingung anjir. Lu sadar kan, pas balik, satu sekolah takut mau ngabarin Chenle pindah.

Apalagi Chenle cepet banget proses pindahnya, kita sampe ga tau kontak dia at all.

Tapi ternyata lo santai aja sampe sekarang." Lanjut Sungchan.


"Kenapa ya.

Mungkin karena Chenle juga pergi buat nepatin janjinya ke gue, so I have to do my end of the bargain." Jawab Jisung serius.


Sekarang, Sungchan lah teman mengobrol Jisung setiap hari, terutama di tengah malam seperti ini, ketika mereka berdua sama sekali belum mengantuk tapi sudah tidak boleh keluar kamar.

Sungchan makin penasaran.

Ia sebenarnya sudah penasaran sejak lama, namun baru berani bertanya sekarang, setelah tahun ajaran baru sudah lewat dua bulan.

Ia baru berani bertanya tentang Chenle setelah sudah bisa memastikan kalau Jisung benar-benar baik-baik saja.

"Which is....? " tanya Sungchan lagi.

Sambil melihat ke langit-langit kamar, Jisung berujar yakin,

"Pertama, cari temen yang deket.

Kedua, beneran ngejer masuk kedokteran,


and finally, he said we'll meet again."


Sungchan ingin tertawa mendengar betapa percaya dirinya Jisung saat menjawab. Apalagi mengetahui bahwa si teman dekat yang Jisung harus dapatkan itu, salah satunya adalah Sungchan sendiri.

"Eh tai gue berasa pengen ngatain mimpi lu ketinggian buat preman tobat, tapi emang lu bisa sih ya ta-"

"Makasih, gue emang pinter-"

Sungchan emosi dan melempar bantalnya ke Jisung.


"Tapi emang lo yakin, bisa ketemu Chenle? Lo bilang lo juga gatau kontaknya dia." Lanjut Sungchan lagi.



Jisung pun tertawa renyah.

"Yakin.

Karena Chenle yang bilang dia yakin kita bakal ketemu lagi.





Dan Chenle satu-satunya orang yang bakal selalu gue percaya."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 02, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Taking ChancesWhere stories live. Discover now