36

995 94 155
                                    

Hari kemenangan telah tiba. Hari paling istimewa bagi seluruh umat muslim yang telah menjalani ibadah bulan puasa selama sebulan penuh. Di salah satu kamar ada sosok remaja tengah bercermin dia sepertinya kesulitan memakai sorban. Deva nama pemuda itu memutuskan ke kamar sang ayah meminta bantuan.

"Papa bantuin Dev!" pekik Deva menggendor pintu kamar sang ayah.

Pintu terbuka disana terlihat sang ayah telah siap dengan pakaian yang rapih. Bau parfum bahkan tercium oleh indra penciuman Deva.

"Heh papa mau tebar pesona sama janda dan perawan komplek sini ya!" kesal Deva.

"Kita kan diajurkan untuk memakai wangi-wangian saat mau berhadapan sama Allah. Ketemu manusia rapih masa giliran sama sang pencipta tidak rapih dan wangi," ujar Fahri.

"Dev mau pakai sorban kayak papa," ujar Deva mengulurkan sorban kearah sang ayah.

Fahri tersenyum dengan lihai memakai sorban di kepala sang anak. Deva terkekeh geli melihat penampilan dia di cermin. Fahri menepuk kepala sang anak membuat Deva melihat Fahri.

"Jam lima lebih ayo ke masjid!" ajak Fahri.

"Ayo!" pekik Deva.

Fahri tersenyum mendengar nada semangat sang anak. Duda itu membiarkan Deva duluan bahkan terlihat narsis berfoto membuat Fahri terkekeh geli akan tingkah lakunya.

"Kurasa hari ini saatnya," batin Fahri.

"Papa kenapa melamun?" tanya Deva melihat sang ayah diam saja sejak tadi.

"Enggak. Papa heran saja diluar kamu irit berbicara giliran berdua sama papa cerewet sekali," ujar Fahri.

"Biarin. Papa itu superhero terhebat Deva!" pekik Deva.

"Kuharap kamu tidak kecewa akan keputusan papa kali ini Dev," batin Fahri.

"Papa berdiri duluan. Dev mau papa foto dulu," ujar Deva.

Fahri menurut membiarkan sang anak memfoto dirinya sendiri. Deva tersenyum melihat hasil yang sangat memuaskan.

"Papa mirip sultan arab," ujar Deva.

(om Fahri)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(om Fahri)

"Sini papa fotokan dirimu," ujar Fahri.

Deva melihat kearah kamera. Dia membenarkan kacamata yang dia pakai. Deva memang sengaja memakai kacamata dan masker. Lagipula Fahri tidak melarangnya sama sekali.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deva (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang