Chapter 17 - Clarity

255 61 121
                                    

📌Sebelum baca
Jangan lupa Like dan Comment nya sebagai bentuk support ya guys :)

KALA
2023

Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada libur kuliah setelah disibukan dengan hari-hari yang cukup menguras pikiran, tugas besar yang tak kunjung habisnya juga persiapan menjelang proposal yang tak pernah luput dari bahasan setiap dosen yang memasuki kelas setiap memberi mata kuliah.

Masa-masa akhir kuliah adalah hal yang akan selalu dirindukan nantinya, meski sekarang rasanya enggan bagi kita untuk menjalaninya - tetapi percayalah jika kita tidak lagi ada dimasa ini suatu saat kita akan benar-benar berharap masa ini akan terulang kembali.

Itulah perkataan Pak romi, ketua jurusan fakultas Sistem informasi.

Kala berkaca didepan cermin besar yang memperlihatkan seluruh tubuhnya yang dibalut oleh blouse bermotif bunga dengan celana jeans denim, gadis itu bersiap-siap setengah jam sebelum waktu janjiannya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Kala berkaca didepan cermin besar yang memperlihatkan seluruh tubuhnya yang dibalut oleh blouse bermotif bunga dengan celana jeans denim, gadis itu bersiap-siap setengah jam sebelum waktu janjiannya.

Ting tong Ting tong!

Kala menghembuskan nafasnya pelan saat bell rumahnya berbunyi, ia lemparkan tas kecil yang tadi sudah ia sandang ke atas kasurnya lalu berjalan keluar kamar untuk membuka pintu.

Ceklek!

"Hai - Eh kok rapi banget, mau pergi ya?" Ujar Tyas yang muncul dari balik pintu yang baru saja terbuka, disusul oleh Juna yang kemudian tersenyum ramah menyapa sahabatnya itu

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Hai - Eh kok rapi banget, mau pergi ya?" Ujar Tyas yang muncul dari balik pintu yang baru saja terbuka, disusul oleh Juna yang kemudian tersenyum ramah menyapa sahabatnya itu.

Tyas masih memandangi Kala yang sudah terlihat rapi dengan polesan makeup tipis. "Lo ada janji? Mau pergi?" Tanya Tyas memastikan.

"Nggak. Batal!"

"Kenapa?" Tanya Juna kemudian.

Kala yang sedang berjalan ke arah lemari pendingin lantas menghentikan langkahnya lalu menoleh. "Tumben banget sih kesini nggak ngabarin dulu?" Tanya Kala.

"Tadi abis dari kampus terus pengen mampir aja kesini." Tyas tersenyum menampilkan gigi-giginya. "Nih, gue bawa kue pukis." Tyas meletakkan kotak itu diatas meja makan.

KALAOnde histórias criam vida. Descubra agora