Chapter 28 - Emoticon Love

284 40 48
                                    

Sebelum baca
Jangan lupa Like dan Comment nya sebagai bentuk support ya guys :)

Ayo Hargai dan Dukung cerita ini dengan tidak menjadi Ghost Reader ya guys. Thanks♥️

KALA
2023


Biasanya orang-orang akan senang jika sudah pulang kerumah lalu bertemu dengan keluarga, apalagi jika bertemu dan bercengkrama hangat bersama orang tua dan juga saudara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Biasanya orang-orang akan senang jika sudah pulang kerumah lalu bertemu dengan keluarga, apalagi jika bertemu dan bercengkrama hangat bersama orang tua dan juga saudara. Tapi lain hal nya dengan Axel. Lelaki yang memiliki nama lengkap Axel Gil Pradipta, anak laki-laki terakhir yang memiliki dua orang kakak perempuan yang satu diantaranya sudah menikah dan telah dikaruniai dua orang anak kembar. Axel adalah satu-satunya keluarga pradipta yang berani keluar dari jalur, yaitu memilih menjadi seorang dosen daripada harus meneruskan bisnis keluarganya.

Ruang makan keluarga pradipta berada dilantai dasar, tepat didepan dapur luas berkeramik putih. Lilin beraroma bunga kesukaan maminya tidak pernah lupa untuk dinyalakan, ada bagian untuk memamerkan tiga lilin yang berbaris rapi. Meja oval panjang bertaplak putih dipenuhi berbagai masakan, mulai dari roti tawar beserta bermacam-macam selai dan juga nasi goreng kampung favorit Axel hasil masakan Mbok pembantu dirumah itu.

"Apa lagi sih mi?" Axel melirik sekilas kearah maminya yang sejak tadi terus menatapnya.

Maminya menggeleng tapi masih terus memandangi anak lelakinya itu. "Kamu putus sama Zoya?" Tanya wanita itu to the point.

Axel yang tengah menyuapkan nasi goreng ke mulutnya lantas terdiam.

"Dia bilang kalau katanya habis kamu putusin." Sambung maminya.

"Mi. Biarin Ael makan dulu." Sahut seorang lelaki paruh baya dengan mata kecil juga wajah tampannya yang tentu saja menurun ke Axel, siapa lagi kalau bukan papinya.

Mami Axel melirik suaminya kesal. "Papi nih. Anaknya ini loh coba dikasih tahu biar nggak main-main terus, biar cepat cari calon istri terus menikah."

Axel meletakkan sendoknya hingga menimbulkan suara dentingan dengan piring putih yang penuh ukiran itu. "Mi. Giselle aja belum nikah, Axel nggak mau ngelangkahin dia."

"Kamu kalau mau nunggu cicimu nikah dulu baru kamu nikah yang ada nanti kamu jadi perjaka tua El. Kamu tahu sendiri Giselle itu sebelas dua belas sama kamu, kalau sudah sibuk sama dunianya boro-boro mau mikirin masa depan semacam pernikahan." Jawaban maminya terdengar kesal.

"Lagian Ael juga masih muda mi."

Axel mengangguk setuju dengan ucapan papinya.

Mami Axel melirik kesal suaminya yang terus membela anaknya. "Mami sudah izinin kamu jadi dosen loh ya El. Kok ya kamu mami suruh nyari calon istri aja nggak dapat-dapat. Giliran dikasih cewek cantik kayak Zoya malah kamu putusin, apa sih mau kamu El?" Wanita paruh baya itu bangkit dari duduknya sambil membawa piring kotor menuju wastafel.

KALAWhere stories live. Discover now