10. a regret

1.4K 120 0
                                    

--

Lisa pov

Aku barusaja selesai meeting dengan orang penting, dan ia memutuskan untuk pergi ketoko bunga untuk membelikan bunga untuk jennie, aku masih tidak mau menerima bayi yang dikandung jennie tetapi aku tidak bisa jika harus sama-sama marah kepada jennie karena aku hanya membenci bayi yang ada di perut jennie.

Aku sudah sampai di toko bunga yang ia kunjungi aku tersenyum akhirnya aku menemukan bunga yang jennie inginkan selama ini lihatlah, bunga ini terlihat kecil tetapi sangat indah.

"Ahjussi.. Apa bunga ini terlihat indah untuk istriku?? " tanya lisa, ahjussi itu tersenyum.

"Tentu, istrimu pasti akan menyukainya tetapi kenapa hanya membeli bunga kecil? Bukannya lebih romantis jika membeli bunga sebesar ini. " ucap ahjussi sambil menunjukan bunga mawar yang ukuran besar.

"Tidak. Ahjussi,, istriku marah jadi, aku ingin memberikan bunga kecil saja" katanya. Ahjussi terlihat bingung kenapa jennie bisa marah?? Lagipula ahjussi tidak pernah melihat mereka bertengkar justru saat keduanya datang ke toko ini sangat sweet ahjussi seperti nyamuk yang menganggu aku dan jennie saat berkunjung ditoko bunga ini.

"Apa kalian bertengkar? Lisa, berbaikan lah sebelum kau menyesal tetapi.. Bagaimana bisa kalian bertengkar? Kulihat kalian selalu bahagia. "Tanya ahjussi.

Aku tidak bisa membayangkan masalah waktu jennie dinyatakan hamil dan di situasi itu aku malah membentak nya dan pergi begitu saja aku yakin bahwa sekarang jennie tengah menangis.

" ahjussi.. Aku---"aku menjeda ucapannya karna tidak sanggup.

Ahjussi.. menyuruhku duduk karena ahjussi mengerti bahwa dirinya butuh teman untuk bercerita, daripada harus bercerita kepada saudarinya mungkin hanya akan mengomelinya jadi, lebih baik bercerita kepada pak tua yang sudahku anggap seperti kakekku sendiri.

-
-
-

Lisa pov

Sesampainya aku dirumah dan aku melihat sosok jennie sedang menangis, tiba-tiba langkahnya berhenti lalu.. aku menghela nafas panjang aku tahu jennie sangat kesakitan sekarang disaat istriku seperti itu aku malah pergi meninggalkannya sendirian aku menyesalinya dan tidak ingin itu terulang kembali.

Aku kembali melangkah dan kini tengah berdiri dihadapan jennie, aku tersenyum tetapi berbeda dengan jennie,, ia memilih untuk memalingkan wajahnya dan mengusap air matanya yang terus turun.

Aku jongkok dihadapan jennie, ia hendak bangkit tetapi aku langsung menahan tangannya lalu memeluknya jennie memberontak aku semakin mengeratkan pelukan itu aku tidak perduli jika tubuhnya sakit karena jennie terus memukuli punggungnya.

"Tolong... Maafkan aku honey.. " lisa berkata lirih, jennie lemah ia menangis lagi.

"Aku membencimu lisa!! Jangan pernah memanggilku honey..atau pun menemuimu aku membencimu. " ucap jennie, wanita itu terus menangis bahkan suaranya hampir habis, aku yakin dia menangis sedari tadi waktu aku meninggalkannya begitu lama.

"Maaf.. "

Hanya kata maaf yang bisaku katakan situasi seperti ini sungguh membuat bingung"sayang.. Maafkan aku,, pukul aku kalau bisa bunuh saja karena itu sangat pantas untukmu. "Ucap lisa putus asa.

Jennie, ia melepaskan pelukannya lalu mendorongku begitu keras aku tahu ini sangat sakit tetapi tidak sesakit apa yang sedang dirasakan jennie saat ini.

Aku, perlahan bangkit dan melangkah agar lebih dekat dengan jennie, satu langkah terakhir jennie memberinya tatapan tajam dan membuatku berhenti kembali.

🌹husband  possesive 🌹Where stories live. Discover now