21.feel guilty

751 108 6
                                    

"rowoon! Jangan banyak bertingkah aku muak rasanya mendengar kau berisik, dan banyak tingkah"sentak jennie, membuat anak itu merasa sedih dan sakit hati karna mommynya membentaknya.

"pergi! Mommy muak melihat kenakalanmu!"teriak jennie dibarengi dengan bentakan membuat rowoon berlari kencang menuju kamarnya.

Setelah rowoon pergi mengurung diri dikamar, jennie mulai sadar bahwa kelakuannya sudah kelewatan, ia sudah meneriakinya bahkan membentaknya, jennie mulai menangis kakinya merasa lemah ia terduduk dilantai sambil menangis, dan saat itu pula lisa pulang, lisa terkejut langsung berlari menghampiri jennie yang terduduk dilantai.

"hei,, adapa? Apa kau baik-baik saja?perutmu sakit?"pertanyaan lisa dengan rasa panik membuat jennie terdiam sambil menatap lisa.

"jangan menatapku katakan adapa?"tanya lisa, jennie tetap diam.

"katakan sesuatu jennie! Kenapa kau diam saja?"lisa terus bertanya bahkan nada bicaranya menjadi tinggi.

"a--aku telah berbuat salah.."setelah jennie mengucapkannya, wanita hamil itu langsung memeluk kaki lisa yang sedang berjongkok.

"tolong jangan seperti itu perutmu akan sakit, dan katakan ada masalah apa sampai kau menangis seperti ini?"tanya lisa kembali sambil membantu jennie untuk berdiri.

"aku melakukan kesalahan lisa! Aku ibu yang buruk!"teriak jennie, membuat lisa bingung dengan apa yang jennie katakan.

"aku tidak mengerti, apa yang kau maksud ibu yang buruk? Sayang, kau sama sekali bukan ibu yang buruk"ucap lisa, jennie terus saja mengucapkan 'ibu yang buruk'membuat lisa ingin menangis dipelukan jennie.

"kau bukan ibu yang buruk sayang, jangan bicara lagi hatiku sakit, didunia ini tidak ada ibu yang buruk apalagi jika ibu itu kau, bahkan rowoon saja sangat menyayangimu"ucap lisa, jennie pun langsung melepaskan pelukanya lalu menangis.

"aku ibu yang buruk lisa! Aku sudah membuat rowoon kecewa, dia pasti sedang menangis, aku benar-benar ibu yang buruk"isak jennie, kakinya menjadi lemas seluruh tubuhnya bergetar sampai-sampai ia harus terjatuh untung saja lisa bisa menahannya.

"tidak! Kau tidak baik-baik saja, aku akan membawamu kerumah sakit"tanpa banyak bicara lisa langsung mengendong jennie,dan membawanya kerumah sakit.

Sesampai dirumah sakit jennie langsung ditangani oleh dokter, jennie sedang tertidur saat selesai diperiksa sedangkan lisa merasa panik karna dokter masih belum keluar,dan setelah itu dokter pun keluar.

"dokter, bagaimana dengan istri saya?  Apa dia baik-baik saja?"tanya lisa, dokter tersenyum.

"sekarang istrimu baik-baik saja lisa, tolong jangan membuatnya kelelahan apalagi stres apalagi ini menjelang kelahiran, aku mohon tolong jaga dia dengan baik"ucap dokter.

"saat ini istrimu stres berat, jadi aku mohon untuk selalu extra menjaga jennie"sambung dokter, lisa mengangguk dan dokter pergi.

"saya pergi dulu,permisi"ucap dokter, lisa pun langsung menerobos masuk ruang rawat jennie.

"sayang.."

Jennie yang sudah bangun pun tersenyum karena lisa datang, namun perasaanya masih sedih karna anaknya pasti sekarang sangat membencinya.

"sayang, aku tidak mau melihatmu seperti tadi kau membuat jantungku copot"peringat lisa, jennie mengangguk.

"lisa, aku merasa bersalah kepada rowoon"ucap jennie, lisa mengerutkan alisnya bingung dengan ucapan jennie.

"memangnya kamu berbuat apa sampai merasa bersalah?"tanya lisa.

"aku tadi memarahinya habis-habisan aku sangat kecewa, dan sedih, aku tahu saat aku hamil segala sesuatu aku pasti akan marah tapi aku takut rowoon membenciku, dan pergi dari rumah"Ucap jennie, wanita itu kembali menangis, dan lisa sesantiasa langsung mengelus punggung jennie.

🌹husband  possesive 🌹حيث تعيش القصص. اكتشف الآن