17.my miracle and destiny

880 114 2
                                    

dirumah sendirian, tangisan terus mengema seluruh ruangan. Itulah yang sedang dilakukan oleh jennie, wanita itu sudah mengingat semua tentang dirinya yang pernah hamil, dan jennie sudah tahu juga bahwa dirinya keguguran, jennie sangat terpuruk tetapi. ia tidak bisa melampiaskan itu kepada lisa, jennie tidak bisa mengamuk kepada lisa, karna ini bukan sepenuhnya kesalahan lisa. Mungkin tuhan belum sepenuhnya mengizinkan jennie, dan lisa untuk memiliki seorang anak.

"aku gagal menjadi seorang ibu! Aku gagal, tuhan. Kenapa kau tidak membawa nyawaku saja? Kenapa harus merenggut nyawa yang tidak bersalah."ucap jennie disela tangisnya.

"tuhan!! Aku jadi membencimu karna kau membawa bayiku untuk selamaya!!"

Tidak lama setelah teriakan jennie, lisa tiba didepan pintu kamar yang jennie tempati karna panik si manoban langsung melempar tasnya kesembarang arah. Dan langsung menghampiri jennie lalu memeluknya.

"jennie! Why? Siapa yang membuat istriku menangis? Katakan padaku nanti akan aku hajar dia sampai mati."ucap lisa sambil memeluk tubuh jennie.

"ka--u, kau tidak akan bisa membunuhnya." kenapa aku tidak bisa? Aku ini kuat siapapun  itu, bagiku dia hanya seekor semut."tegas lisa. Jennie hanya memberikan senyuman tipis.

"katakanlah padaku! Siapa yang membuatmu menangis?."tanya lisa, jennie pun malah memeluk lisa lebih erat.

"aku tidak ingin membahasnya lagi.."ucap jennie.

"oke, peluk aku saja sampai kau puas."ucap lisa, jennie mengngguk.

Sudah tiga puluh menit jennie memeluk tubuh lisa, tetapi wanita itu tidak ingin melepaskannya, sampai pada akhirnya lisa melepaskannya, dan jennie membuka suaranya.

"lisa..."panggil jennie.

Lisa tentu tersenyum, menangkup wajah jennie dengan sayang."adapa sayang?"tanya lisa lembut.

"kenapa tuhan membawa bayiku? Kenapa tidak aku saja yang dibawa?."detik setelah jennie bicara, lisa menghela nafas panjang, dan jennie kembali menitihkan air matanya, dan menangis lagi dipelukan lisa, kini tangisan itu menjadi kencang.

"jennie! Berhentilah bersedih! Aku senang ingatanmu pulih tapi,,, tolong jangan membahas nyawa didepanku! Aku lemah jen, aku sangat sedih karna bayi kita mati, dan kau malah membicarakan dua nyawa, itu membuat hatiku sakit jen, kau kehidupanku jangan pergi meninggalkanku jika kau pergi aku dengan siapa?."tanya lisa, ia sedikit membentak jennie karna sedikit kesal.

Air matanya mulai berhenti, tapi matanya berkaca-kaca tentu jennie terkejut karna lisa tiba-tiba membentak, jennie menundukan kepalanya karna ketakutan ditambah merasa bersalah.

"maa-- maaffff lili... Aku tidak akan sedih lagi, kumohon jangan marah, aku sangat takut, dan aku minta maaf karna tidak bisa menjaganya."ucap jennie.

"ini bukan kesalanmu, ini takdir tuhan."ucap lisa, jennie mengangguk lemah.

"kemarilah, aku akan memelukmu sampai kau kembali bahagia."ucap lisa mulai lembut.

Jennie langsung memeluk simanoban sangat erat, jennie kembali menangis, dan lisa membiarkan jennie menangis, lisa berharap kejadian ini tidak akan terjadi lagi, dan beberapa tahun kedepan hanya ada kebahagiaan yang menyertai mereka berdua.

" i love you... Jen."gumam lisa.

-
-
-
1 TAHUN BERLALU.....

Takdir memang nyata, tepatnya seperti pasangan jennie, dan lisa mereka tetap harmonis walaupun buah hati masih belum mereka miliki tetapi cinta dan kasih sayang tetap lisa berikan kepada jennie, walaupun istrinya terus merengek ingin punya anak tentu lisa mengabulkannya dengan menyewa bayi orang lain, jennie senang, jennie happy, walaupun bayi yang lisa sewa itu hanya satu jam tapi lisa bersyukur melihat istrinya bahagia.

🌹husband  possesive 🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang