🌷s e p u l u h🌷

115 60 2
                                    

🍬🍬🍬

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍬🍬🍬

Irene yang kini duduk di teras rumah dengan tatapan sinis, tangannya yang di lipat di dada dan kaki nya yang tampak gelisah.

Dengan begitu santai laki-laki itu menyesap kopi yang di buatkan bunda.
Entah ini hari sial atau apa, tapi yang jelas Irene merasa jika hari ini tidaklah seberuntung itu.

"Berhenti natap gue kaya gitu"

Perempuan itu semakin mendelik tajam
"Kenapa juga lo jauh jauh malah datang ke sini?" Sinis nya

Rei mendengus kecil, dia menatap datar perempuan yang masih terlihat begitu sinis
"Ya bisa aja kucing kesayangan bunda ilang di tengah jalan"

Irene tergelak sebentar, memutarkan bola mata dengan jengah "tanpa bantuan lo juga Neo pasti pulang"

"Gak usah sok jadi superhero kemalaman deh lo"

Rei menatapnya dengan alis terangkat
"Superhero kemalaman?"

Irene mengendus sebentar
"Ck! Apa sih pulang gak lo!"

Mama gak salah nih jodohin gue sama cewek galak kaya gini?

Rei meringis sesaat, dia menatap wajah Irene yang kurang menyenangkan.
"Cewek galak kaya lo, mana mungkin nikah sama gue" gumam Rei pelan sambil menghela nafas

"Apa lo bilang!"

Gue gak salah denger kan tadi?!

"Gak" ketus nya

Nesha menghampiri kedua nya dengan senyum lebar
"Nak rei udah mau pulang?"

Rei membalas senyuman Nesha dan mengangguk
"Iya tante, saya pulang sekarang"

"Sebelumnya makasih ya Nak, bunda gak tau lagi kalo Neo enggak ditemukan sama kamu"

"Saya kebetulan lewat jalan ini"

"Eh kakak mau kemana?" Nesha menatap Irene yang melongos pergi meninggalkan mereka

"Haduh bun, udah jam segini. Ngantuk nih. Kakak duluan ke dalam ya" jawab Irene dengan memasang wajah malas ketika tatapannya tidak sengaja bertemu dengan manik mata Rei

"Maafin sikap Irene ya nak" ucap Nesha menatap Rei dengan wajah tidak enak

"Enggak papa tante, yaudah saya pamitan dulu. Assalamualaikum"

Rei pun beranjak dari duduknya untuk pamitan pulang dengan mengendarai motor nya.
Nesha tersenyum kecil sebelum Rei meninggalkan pelataran rumah Nesha.

Sampai di dalam Nesha menghampiri Irene dan Irel yang tengah menonton televisi
"Kak, bisa gak ke Rei jangan sinis gitu?"

"Apaan sih Bun, tiba-tiba bahas Rei"

Irel menoleh ke bunda nya sambil mengunyah keripik singkong buatan bunda
"Emang siapa sih bun orang tadi itu?" Tanya Irel penasaran

"Dia anak nya temen bunda. Baik kok orangnya, menurut kamu gimana dek dia?"

Marry You ✧Where stories live. Discover now