19.

1.3K 180 24
                                    

(Warning! Dalam bab ini terdapat beberapa kalimat kekerasan yang tidak layak untuk ditiru.)

*** 

Brakkk

Lisa baru saja menutup pintu mobil penumpang bagian depan untuk Jennie sebelum dirinya masuk ke dalam mobil itu melalui pintu satunya.

Saat ini Jennie tengah duduk nyaman di kursi penumpang bagian depan, dan sambil menunggu Lisa masuk ke dalam mobil itu, Jennie segera mengaktifkan kembali ponsel miliknya.

"Mari kita lihat ada pesan penting apa yang aku terima dari sepanjang hari ini." Jennie sambil menekan tombol power dari sisi samping ponsel miliknya itu.

Brakkk

Lisa baru saja masuk ke dalam mobil itu dan langsung disambut oleh Jennie.

"Hon, berikan ponselmu. Aku yang akan mengaktifkannya untukmu." Jennie sambil mengulurkan satu tangannya ke arah Lisa.

"Ya, baiklah." Lisa menurut dengan patuh di sela sela satu tangannya yang segera bergerak mengambil ponsel miliknya dari dalam saku celana levis yang ia kenakan saat ini.

"Pastikan kau tidak sampai menghapus sesuatu yang penting di sana, hem?" Lisa sedikit ragu menyerahkan ponsel miliknya itu kepada Jennie.

"Apa kau baru saja melarang aku untuk melihat isi dari ponselmu itu, Lisa?! Berikan!" Jennie menatap tajam kepada Lisa lalu tangannya itu bergerak cepat untuk merampas ponsel milik kekasihnya itu.

"Bukan seperti itu, baby."

"Lalu?!" Jennie sambil menekan tombol power dari sisi samping ponsel milik kekasihnya itu.

"Terkadang kau selalu bertindak tanpa berkompromi dahulu denganku apa bila itu menyangkut tentang isi dari,,,"

"Lalu kenapa jika aku menghapusnya?! Apa kau keberatan atas itu?!"

"Ya, baiklah, baby, terserah kau sajalah. Lagi pula siapa yang bisa melarang kau untuk melakukan itu." Lisa kemudian memberikan senyum paling menawan yang ia punya untuk Jennie.

"Bagus. Itu terdengar sangat baik, hehe. Aku suka dengan kau yang penurut."

"Hmmm." Lisa lalu menyalakan mesin mobil mewah miliknya itu untuk segera melajukan mobilnya itu dari sana.

Sementara itu, Jennie tengah fokus kepada dua ponsel di tangannya saat ini.

Tepat setelah ponsel miliknya kembali aktif, bunyi notifikasi pesan baru langsung terdengar saling bersahut sahutan di sana.

Di beberapa detik kemudian, disusul dengan bunyi notifikasi pesan baru yang masuk ke ponsel milik Lisa.

Awalnya tidak ada yang menarik bagi Jennie dari sekian banyak pesan baru yang ia terima dari ponselnya itu, selain isi dari pesan grup chat pelangi yang beranggotakan Bae Irene, Kang Seulgi, dirinya, dan Lisa.

Irene eonni: Jennie, gawat! Paman Kim baru saja marah besar akibat kau dan Lisa yang pergi entah kemana.

Kang Seulgi: Lisa sialan! Setelah kau membaca pesan ini, cepatlah kau hubungi aku, sialan!

Jennie mengernyit membaca dua pesan singkat barusan, lalu Jennie membaca pesan singkat dari sahabatnya yang lain.

Park Chaeyoung Gatal: Eonni, apa yang sudah kau dan sepupuku itu lakukan sebelumnya, kenapa paman Minkyu begitu marah besar.

Jennie mulai tidak tenang, kemudian jari jarinya bergerak cepat mencari pesan dari contact atas nama Jisoo.

Jisoo eonni: Jendeuk, maafkan aku. Paman Minkyu telah mengetahui tentang rahasia gila kalian berdua itu entah dari siapa.

Trust Me Never Doubt Her(JENLISA) GxG ✔Where stories live. Discover now