[M] Caelum (Doyoung, Jaemin, Jisung & Sungchan)

DUA BELAS : Atharya Gautama (JS) & Harsa Sastranegara (HC)

"Sesekali coba ajak Jani staycation dong, Sa. Setahun harusnya kalian lagi hangat-hangatnya, bukannya sibuk masing-masing," kalimat itu Harsa dengar tiga hari lalu dari bibir sang Ibu.

Iya, harusnya memang begitu. Memang seharusnya hubungan ia dan Janitra sedang hangat-hangatnya, bukannya mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing dan lalu kemudian lelah saat kembali ke rumah. 

Di akhir minggu, Harsa lebih sering enggan untuk menghabiskan waktu ditengah keramaian---ia baru mau beranjak setelah beberapa kali Janitra merajuk. Tangannya bergerak meraih ponsel dan mulai membuka aplikasi travel langganannya dan mengecek bagian hotel.

Mungkin kali ini ia yang harus berinisiatif. Semoga kali ini keputusannya tepat.

***

"Lho, kenapa ada koper? Kamu mau kemana, Sa?" Janitra heran melihat koper abu metalik sudah berada di ruang keluarga.

"Besok kamu nggak ada lembur atau kerja tambahan, kan?" tanya Harsa.

"Nggak sih, kamu mau dinas di luar kota?" tanya Janitra lagi.

Harsa menggeleng.

"Kita staycation, ya? Kayaknya udah lama kita nggak spent waktu bareng,"

"Eh?" alis Janitra mengerenyit, Harsa bukanlah tipikal lelaki romantis yang suka memberi kejutan---lelaki satu ini lebih sering merencanakan kencan mereka terlebih agenda seperti ini.

"Kamu ganti baju dulu, abis itu baru kita pergi," Harsa setengah mendorong tubuh Janitra ke kamar. 

15 menit kemudian, Janitra sudah mengganti pakaian kantornya dengan blus hitam dan celana jinsnya. Tak lama keduanya sudah berada di mobil dan menembus hiruk pikuk kota, maklum saja ini hari Jumat---dan besok adalah akhir minggu dimana orang-orang akan menghabiskan rehat singkat mereka. 

"Jadi kita mau kemana?" Janitra menoleh kearah Harsa yang tampak fokus dengan jalanan. 

"Nggak akan ke luar kota, kita nginep di hotel yang ada di timur kota. Its okay, kan?"

"Karena kamu udah effort pesan hotelnya, its okay. Cuma aku kaget aja kamu tiba-tiba ajak begini," 

"Sesekali dadakan kayak gini seru juga," lelaki itu tertawa kecil. 

Ponsel Janitra bergetar, ada telepon masuk. Atha...calling. Netra perempuan Daisy itu terpaku untuk beberapa detik dan lalu segera menggeser tombol merah. 

"Kok langsung ditutup? Telepon dari siapa?" Harsa sama sekali tidak menoleh dan sibuk mengamati lalu lintas.

"Eum, nggak. Dari operator," kilah Janitra.

"Oh, kirain dari klien. Kalau memang ada kerjaan dadakan, bilang aja--aku bisa atur lain kali,"

"Bukan kok, bukan. Kita lanjut aja agendanya, Sa," Janitra menggeleng.