Bab 2. PDKT

76 3 0
                                    

Ke esokkan harinya, aku datang ke wilayah fakultas seni untuk mencari gadis yang sudah memikat ku.

Aku menemukannya sedang belajar di kelasnya, hingga membuatku tersenyum-senyum sendiri menatap wajah seriusnya.

Aku melihat mahasiswa-mahasiswa lain yang tidak terlalu fokus dengan apa yang dosen mereka sampai kan, bahkan ada yang tidur dan ada pula yang memainkan gadget mereka.

Namun tidak dengan seorang gadis yang bernama Davina Chloe. Dia begitu tekun dan memperhatikan setiap materi yang di sampaikan oleh sang dosen.

Mungkin karena dia adalah seorang mahasiswa beasiswa, karena yang ku tau tentang para mahasiswa yang masuk ke sebuah universitas dengan bantuan beasiswa, biasanya harus mendapatkan nilai yang bagus, bahkan harus mempertahankan nya.

Jika nilai mereka turun, atau buruk... Maka beasiswa mereka akan di cabut, yang ku tau sih begitu... Tapi entahlah.

Tring Tring...

Aku mendapatkan telepon dari Papa ku, dan aku segera mengangkat nya " Ya Pa?" Sahutku ketika sambungan teleponnya terhubung.

("Kamu dimana?") Tanya Papa.

"Di kampus lah" jawab ku.

("Papa sudah mencarimu di fakultas mu tapi kamu tidak ada")

'Shit! Kenapa Papa kesini sih' gerutu ku dalam hati.

"Oh Iyah, aku sedang ada urusan di fakultas lain Pa... Ya udah, aku kesana yah!" Jawabku.

Aku pun langsung saja berlari menju arah fakultas ku, dan benar saja, Papa ada disana sedang berbincang-bincang dengan salah satu dosen ku.

"Pa?" Panggil ku, dan Papa langsung menatap ke arahku sambil tersenyum.

"Papa kenapa disini?"

"Papa ada pertemuan dengan guru-guru disini" balas Papa.

"Oh, trus ngapain cari El?" Tanyaku.

"Emangnya nggak boleh?"

Aku memutar bola mataku dengan malas saat mendengar apa yang dikatakan Papa... Sial, aku masih ingin melihat gadis ku tapi aku harus datang menemui Papa dan ternyata...

Eh tunggu-tunggu... Apa yang ku katakan tadi? Gadisku? Dia bahkan belum menjadi milikku tapi aku sudah berkata seperti itu hahaha...

" Kapan rapatnya?" Tanya ku pada papa

"Setengah jam lagi" jawab Papa

Bagus! Itu artinya aku tidak ada mata kuliah hari ini... Yeay! Aku terus menerus bersorak dalam hati, sedangkan wajahku tak henti-hentinya menunjukkan ekspresi senyuman.

"Jangan dulu gila! Kamu masih terlalu muda untuk masuk rumah sakit jiwa"

Aku tiba-tiba di buat kesal oleh perkataan papa ku, jelas-jelas aku tersenyum karena senang, eh... Malah dikatai gila olehnya.

(♡ω♡ ) ~♪

Kini Papa dan para dosen sudah memulai rapat nya. Aku kini berjalan menyusuri koridor fakultas seni, dan tak sengaja diriku menabrak seorang gadis yang sedang berjalan dari arah yang berlawanan.

"Eh, maafin aku yah!" Ujarku, kemudian membantunya mengambil buku-buku nya yang jatuh akibat ulah ku.

Setelah selesai, kami pun sama-sama berdiri "terimakasih yah!" Ujarnya seraya menatap mataku.

'What the f.... Dia adalah Davina Chloe' batinku, terkejut.

"Eh... K-kamu, adik yang kemarin kan?" Tanya ku, pura-pura tidak tau.

ELKANAH NICHOLAS (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora