Bab 18. Mengancam

43 3 0
                                    

Author pov:)

Flashback_

"El, kok belum pulang yah? Ini sudah sangat larut... Aku khawatir sesuatu yang tidak meng-enak kan kembali terjadi padanya" gumam Shani, yang saat ini masih mondar-mandir di teras depan mansion.

"Kenapa kamu disini? Ayo masuk"

Zee yang baru saja pulang dari kantor pun langsung saja menghampiri sang istri yang saat ini mondar-mandir tak jelas di depan mansion.

"Aku akan masuk setelah El pulang" ujar Shania.

"Dia baik-baik saja, dia pasti akan pulang" ujar Zee, menenangkan istrinya.

"Aku khawatir jika sesuatu yang buruk akan terjadi lagi pada putra kita... Kamu ingat kan, apa yang terakhir kali terjadi ketika dia tidak pulang semalaman?" Balas Shania.

"Tidak perlu khawatir, dia hanya sedang marah Saja... Jika amarahnya sudah mereda, maka dia akan pulang" ujar Zee.

"Kamu seharusnya tidak memarahi nya tadi pagi, karena hal ini dia sampai tidak mau pulang" balas Shania.

"Nia, kita memang harus menegurnya dengan keras supaya dia mau mendengarkan!"

"Tapi apa ini hah?! Bukannya mendengarkan dia malah lebih membantah... Hubungan keluarga kita, dengan putra kita sekarang sedang tidak baik, hanya karena ke egoisan mu Zee" ujar Shania.

"Aku melakukan ini untuk kebaikan nya juga, dan untuk kebaikan Keluarga kita nanti!" Balas Zee.

Pertengkaran terus terjadi, di antara Shania dan juga Zee hanya karena Elkanah yang belum juga pulang.

Pada keesokan harinya, Elkanah masih juga belum pulang hingga membuat Shania sangat khawatir dan menyuruh Zee untuk mencari putra mereka.

Zee yang tidak tau harus memulai darimana, dia pun memutuskan untuk datang ke rumah Davina untuk mencari Elkanah disana.

Tok tok tok...

Pada jam 19: 30, Zee datang dengan membawa banyak pengawal nya ke rumah Davina.

"Maaf pak, mau cari siapa?" Tanya Danny yang baru saja membukakan pintu.

"Dimana adikmu?" Tanya Zee dengan datar dan dingin.

"Di- Dia... Dia masih berada di tempat kerjanya tuan" jawab Danny, "mohon maaf sebelumnya, tapi ada urusan anda dengan adik saja tuan?" Tanya Danny.

Tanpa ada niat menjawab pertanyaan Danny, Zee segera pergi kesana dan menuju ke tempat dimana Davina bekerja.

Jangan bertanya dia tau darimana, Zee sudah mencari semua informasi tentang Davina.

(✿ ♡‿♡)

Zee kini masuk ke dalam sebuah restoran dengan diikuti oleh pengawal-pengawal nya yang tadi.

Dia menggunakan Jaz berwarna hitam, dan juga kaca mata hitam, dengan ekspresi datar dan dingin nya membuat semua orang yang melihatnya merasa takut, apalagi dengan para pengawalnya yang terlihat sanggar.

"Selamat datang tuan Nicholas, apa ada yang bisa saya bantu? Anda ingin makan malam disini? Biar saya siapkan menu istimewa untuk anda"  ucap sang manager restoran.

Dia sudah tak asing lagi dengan Zee, karena memang nama keluarga Nicholas sudah tak asing lagi di kota itu.

Apalagi, seluruh anggota keluarga Nicholas pernah makan di restoran ini ketika mereka baru saja kembali dari Thailand beberapa waktu yang lalu.

"Saya datang kesini untuk mencari karyawan anda yang bernama Davina Chloe" jawab Zee, masih dengan ekspresi nya yang tadi.

"Oh, A-Avi... Ada urusan apa anda dengan karyawan saya tuan?"

ELKANAH NICHOLAS (END)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum