16 - Keputusan

19 2 0
                                    

Kata 'satu-satunya' itu identik dengan sesuatu yang spesial.

---

Hari ini Nolan kembali siap-siap lebih awal dari biasanya. Tadinya ia ingin langsung berangkat, tapi Bi Arum menghadangnya di dasar tangga.

"Nggak ada acara kabur-kaburan lagi. Kemarin Bibi kena semprot dari tuan gara-gara Den Nolan nggak sarapan sebelum berangkat," kata perempuan paruh baya itu sambil menyeret majikan mudanya ke meja makan.

Bi Arum sudah bekerja di rumah ini sebelum Nolan lahir. Mama lebih senang menganggapnya saudara daripada sekadar pembantu. Sewaktu Nolan lahir, Bi Arum ikut mengurus dan menyaksikan proses pertumbuhannya. Ia juga paham betul apa yang membuat Nolan jadi agak liar seperti sekarang. Mungkin karena semua itu, Nolan cenderung patuh pada Bi Arum.

Di meja makan baru ada Liam. Ia juga sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Karena Nolan tidak sudi satu sekolah dengannya, akhirnya Liam mengalah dan memilih masuk ke SMA Negeri. Cowok berambut lurus belah samping itu sedang mengoles rotinya dengan selai kacang, dan langsung tersenyum saat tatapannya terpaut dengan Nolan. Liam memang seramah itu, meski tak pernah dianggap.

Nolan menarik kursinya dengan kasar, menimbulkan suara gesekan yang kurang nyaman di telinga untuk sepagi ini. Bi Arum hanya geleng-geleng melihatnya.

"Den Nolan mau makan apa?" tanya Bi Arum sambil merapikan tatanan piring.

Nolan tidak menjawab. Ia lantas mengambil selembar roti tawar dan meraih botol selai coklat di samping Liam. Ia mulai mengoles rotinya dalam diam.

"Sekali lagi gue minta maaf soal yang kemarin," ucap Liam hati-hati.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Nolan dan misteri di balik kacamata hitamnya, silakan baca selengkapnya di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Mr. BlackWhere stories live. Discover now