CHAPTER 10 ♥ Introspeksi diri!

15 17 22
                                    


Hari ini Gowri kembali bersekolah, setelah menjalani proses penyembuhan kurang lebih lima hari, sebenarnya kondisinya belum benar-benar pulih seratus persen, tapi ia sudah bisa beraktivitas seperti biasanya.

Kini telah memasuki Minggu ketiga Gowri bersekolah di SMA Pertiwi, Gowri berharap setelah ini tidak ada lagi masalah yang cukup serius yang terjadi lagi kepadanya.

Gowri berangkat ke sekolah ketika pekerjaan rumahnya telah beres semua, kali ini dia tidak naik angkutan umum atau bersama teman-temannya, melainkan bersama cowok jangkung yang sedari tadi menunggu Gowri didalam mobil Hyundai miliknya yang diparkirkan depan rumah Gowri.

Cowok yang dimaksud adalah Lio, masih ingat?, cowok yang ditolong oleh Gowri ketika kecelakaan, Adelio Aldari, cowok yang sekarang berstatus sebagai mahasiswa disalah satu kampus negeri dikota Gowri tinggal.

Entah bagaimana, mereka berteman setelah kejadian itu, mungkin karena Lio merupakan sosok yang Friendly, mungkin?.

"Maaf kak Lio, nunggu lama yah?" tanya Gowri ketika sudah duduk di kursi mobil, lebih tepatnya disamping kursi pengemudi yang diduduki oleh Lio.

"Ngak kok, ngak ada jadwal kuliah ajah hari ini, jadi santai ajah." jawab Lio sambil menyalakan mesin mobilnya.

"Maaf ngerepotin kak Lio." ucap Gowri merasa tidak enak.

"Perasaan dari tadi minta maaf mulu deh, kalau sama gue tuh santai ajah, lagian gue juga yang mau nganterin lo." ucap cowok dengan setelan baju kaos dan celana jeans hitam itu.

Sesampainya disekolah Gowri hendak membuka pintu, namu dicegat oleh Lio.

"Tunggu dulu, lo mau ngak kerja part time?." tanya Lio sebelum Gowri keluar dari mobilnya.

"Emang dimana kak?" tanya Gowri balik.

"Di Cafe bokap gue, jadi waitress, bemana mau ngak?" tawar Lio sekali lagi.

"Mau banget, tapi soal waktunya?" tanya Gowri lagi.

"Gampang itu, nanti gue infoin di wa bemana nantinya." jawab Ghyr.

Gowri yang mendapatkan pekerjaan part time pun sangat senang, tidak perlu lagi menjadi reseller yang sedikit repot dan penghasilan nya tidak seberapa, apa lagi part Time nya tidak bertabrakan dengan waktu sekolah.

"Makasii kak Lio." ucap Gowri yang sudah berada di luar mobil.

"Yoi, masuk sana." perintah Lio kepada Gowri.

Dengan kehadiran Lio, Gowri seperti merasakan kehadiran seorang kakak laki-laki, itu yang Gowri idam-idamkan dari dulu, ia sering melihat teman-temannya mendapatkan banyak kasih sayang dan perhatian dari kakak-kakaknya.

Gowri pikir, kalau dia tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya, paling tidak ia mendapatkan itu dari Lio dan Celine, walaupun rasanya tentu berbeda.

🍫

Gowri berjalan menyusuri koridor kelas sepuluh IPA, walaupun sudah memasuki Minggu ketiga bersekolah, rasanya sekolah ini masih sangat terasa asing bagi Gowri.

Gowri berjalan santai, bell masuk masih sekitar 15 menit lagi dan tidak ada barang yang harus dia jual hari ini.

Namun belum sempat sampai ke kelasnya, secara tiba-tiba ada sebuah tangan yang menariknya secar kencang membaca entah kemana.

"Bella?" tanya Gowri ketika melihat siapa yang menarik tangannya itu.

"Diam lu, ikut gue." ujar Bella sambil menarik tangan Gowri dan berjalan cepat.

Gowri bingung entah mau dibawa kemana, dia belum menghapal betul seluk beluk sekolah ini.

Namun entah mengapa, Gowri mengikuti Bella tanpa memberontak, kini mereka telah berada di lantai tiga, dan Bella belum berhenti menarik tangan Gowri, rasanya tangannya sudah mau putus, okay itu berlebihan.

Sepertinya Bella ingin membawanya ke rooftop, dan yang benar saja, mereka berada di rooftop hanya berdua?, tidak ada seorang pun disana yang terlihat selain mereka berdua.

Bella menghempasnya Gowri kelantai. Gowri sempat meringis kesakitan, namu ia segera bangkit, kali ini dia tidak boleh mendapatkan kekerasan lagi, menolak ditindas dan menindas - batin Gowri.

"Bella, kamu mau apa lagi?" tanya Gowri setelah berdiri.

"Kamu nanyak mau gue apa?, lo sadar ngak sih lo itu siapa?" ucap Bella dengan sangat arogan.

"Maksud kamu, jelas aku sada aku siapa, Gowri kan?" jawab Gowri tidak mau kalah dengan Bella.

"Ini anak mulai berani yah, mentang-mentang udah di belain sama Ghyr, gini deh jadinya." ucap Bella dengan melipat tangannya didepan dadanya.

"Lo sadar ngak sih, lo tuh jangan caper jadi cewek, capernya ke Ghyr lagi, nyadar dikit Bitch." ucap Bella sambil melangkah kecil kearah Gowri dengan tatapan yang sedikit mengintimidasi.

"Ngak kebalik?" tanya Gowri tidak mau kalah dengan Bella.

"Lo makin kurang ajar yah sekarang, jangan sok berani lu, gue tau kok lo itu siapa, gue bisa cabut beasiswa lu disini kalau gue mau." ancam Bella kepada Gowri, jarak mereka semakin dekat.

Gowri sempat diam sejenak memikirkan ucapan Bella. Tenang Gowri, jangan termakan omongan dia, rezeki sudah di atur- batin Gowri.

"Kenapa?, lu takut beasiswa lu dicabut?." ucap Bella dengan senyum miring di wajahnya.

"Ngak sama sekali." jawab Gowri tegas. Mendengar jawaban Gowri, Bella semakin tersulut emosi, tanpa menunggu lagi, Bella langsung menampar pipi Gowri. Gowri sempat meringis merasakan panas di pipinya.

"Lo tau, cuman gara-gara lo, Ghyr sampai segitunya sama gue, bitch." ucap Bella sambil menjambak rambut Gowri, kini nada bicaranya sudah meninggi.

"Bella lepasin, ini juga bukan mau aku." ucap  Gowri berusaha melepaskan rambutnya dari jambakan Bella.

Tanpa mereka berdua sadari, mereka tidak berdua di rooftop ini. "BELLA LEPASIN!!" suara teriakan yang mengejutkan mereka berdua.

"Ghyr?" ucap Bella spontan.

MY ATHEIS CRUSHDonde viven las historias. Descúbrelo ahora