01. home

21 1 0
                                    

"Afi banyak banget tadi tidurnya, nanti malem gabisa tidur lagi gimana?"

"Gapapa nanti aku tidurin" Afi menghela nafas kasar mendengar jawaban dari Alan.

"Terserah"

"Kamu suka ayam goreng kan Fi? Ayo makan dulu"

"Afi udah makan banyak Al, makan mulu cape"

"Kamu pas pacaran sama aku makannya udah dikit terus di tunda-tunda terus. Sekarang kan udah jadi istri Alan, jadi harus apa?"

"Harus nurut"

"Pinter"

"Tapi cape Al"

"Mau aku yang kunyahin? Makan itu enak lho by, jangan nolak rezeki. Gabaik"

"Iya Afi makan lagi, tapi nasinya setengah aja ya?"

"Iya cantik, nanti setengahnya kasih aku"

Setelah berjam-jam di mobil dan pesawat akhirnya Alan dan Afi sampai juga di Jakarta. Mereka memutuskan makan dulu sebelum pulang, keluarga Alan sudah pulang lebih dulu kemarin.

"Al, nanti kita pulang ke rumah orang tua kamu dulu ga?"

"Panggil mama sama ayah, sekarang mereka orang tua kamu juga"

"Iya, nanti kita pulang ke rumah mama sama ayah ga?"

"Iya, kesana bentar baru ke rumah kita ya?" Afi mengangguk-anggukkan kepala pelan. Perempuan itu menatap Al lama.

"Alis kamu tebel banget"

Alan tersenyum saja "istrinya Alan cantik banget" Afi manyun, salting di tempat umum itu ga enak. Saat pacaran dengan Alan dulu, dia kalau salting akan teriak-teriak karena seneng, di sini apalagi di depan orangnya dia harus jaga image.

 Saat pacaran dengan Alan dulu, dia kalau salting akan teriak-teriak karena seneng, di sini apalagi di depan orangnya dia harus jaga image

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini waktu Alan ngasih pap di kerjaan dia wkwk, alisnya emg bagus banget.

Makanan yang mereka pesan dateng, Afi menyisihkan nasinya untuk Alan "aku gamau kamu makan bekas aku, jadi aku sisihin dulu"

"Gapapa sayang, siapa tau bisa abis"

"Engga aku mau diet"

"Badan kamu kaya lidi, mau diet apaan?"

Cemberut, Afi memilih tidak menanggapi. Orang-orang juga bilang kalau dia kurus, tapi entah kenapa kalau melihat kaca dia merasa gendut.

Afi mengangkat kepala, menatap Alan lama. Laki-laki itu balas menatap Afi lalu tersenyum "kamu kalau makan pelan-pelan, gada yang ngejar kamu cantik" Alan belum ada seperempat piring ngabisin makannya, Afi sudah selesai.

"Kebiasaan" cengir Afi tenang. Pasalnya dari kecil dia memang selalu sat set sat set, melakukan apapun kalau bisa di gabung atau cepat maka akan ia dilakukan secara bersamaan.

AlfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang