04. cry

12 0 0
                                    

"Ketiduran lagi?" Alan tertawa pelan melihat Afi tidur di lantai dengan tws yang menyumbat telinga "biarin aja nanti kebangun" laki-laki itu memutuskan untuk langsung mandi saja.

Kelar mandi, Afi tidak menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Alan ikut duduk di deket Afi setelah selesai berpakaian, laki-laki itu membuka buku-buku Afi, hari ini perempuan itu sudah menggunting, menulis dan mewarnai, Alan rasa dia sudah jenuh sampai menonton film.

"By, bangun. Sakit kepala kamu nanti tiduran di lantai" Alan melepaskan tws penyumbat telinga Afi, memperhatikan istrinya merenggangkan badan lalu memutuskan duduk.

"Al udah mandi? Maaf ya Afi ketiduran"

"It's okay sweetie. Aku tau kamu cape seharian. Makasih ya sayang udah ngurus rumah sama peliharaan aku juga. Padahal yang punya aku, tapi gada waktu buat ngurusin dia" Afi mengangguk dengan senyuman. Lagian hewan yang Alan pelihara tidak perlu di rawat setiap hari, jadi Afi sama sekali tidak merasa terbebani.

Aku selama pacaran sama Alan manggil hewan ini kadal si, soalnya Alan kasih nama kadalnya pakai namaku, emang kurang ajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku selama pacaran sama Alan manggil hewan ini kadal si, soalnya Alan kasih nama kadalnya pakai namaku, emang kurang ajar

"Mau kemana?"

"Nyiapin kamu makan"

"Aku udah makan tadi" Afi diam, padahal setelah pagi makan bersama Alan, ia belum makan lagi. Perempuan itu memaksakan senyum.

"Ya udah ayo tidur, kamu pasti cape banget kan?"

"Kamu udah makan by?"

"Heem udah"

Afi merebahkan diri di samping Alan. Ia menatap Alan penuh sayang, kasian dengan Alan yang setiap pulang kerja selalu kelelahan seperti ini "kamu liat apa tadi sayang?" Lamunan Afi buyar karena pertanyaan dari Alan.

"Film"

"Kenapa liatnya film kaya gitu? Terus sampai ketiduran lagi"

"Seru, kamu tau ga pas mulutnya di robek pakai kaca? Bagian itu keren banget dia--"

"Iya lanjutin aja, aku mau tidur"

"Gamau, aku juga mau tidur" Afi buru-buru ikut memejamkan mata, membelakangi Alan.

"Cantik, Al lagi cape banget. Hari ini banyak problem by"

Afi mulai terisak "kangen"

"Iya Al tau cantiknya Al ini pengen di manja kan? Pengen di kasih perhatian kan? Maafin Al ya sayang?" Alan mengambil air di nakas, membangunkan sang istri agar duduk lalu memberikan minum "jangan nangis lagi, besok aku kan harus masuk pagi, aku ngantuk ay. Ya Allah cantikku" Alan memeluk istrinya saat tangisan Afi semakin kencang.

"Hiks Afi kangen, Al udah ninggalin hiks.. Afi seharian huwaa... Afi kan juga hiks..  mau hiks.. dengerin Al cerita hiks.. hiks.. Afi juga mau Al dengerin Afi cerita" isakan Afi makin menjadi, Alan menghela nafas. Kalau di ladenin istrinya ini akan semakin menjadi, Alan tidak boleh terbawa emosi.

Dulu saat mereka pacaran Alan pulang kerja harus menemani Afi sampai tertidur saat dia menangis karena kost nya mati lampu, terlebih Afi tidak tahu cara mengisi token listrik, semalaman cewe itu menangis dan Alan harus menenangkannya jika tidak mau besok dia ngambek sampai mengeluarkan kejadian lampau dan kesalahan Al yang telah lewat.

"Masih mau nangis?"

"Jahat"

"Iya Al jahat, maafin Al ya sayang. Kamu juga bohong kan kalau udah makan?" Afi mengangguk, Alan mengambil tisu, menyeka air mata dan ingusnya "jadi mau makan ga?"

"Ngga"

"Ya Allah sayangkuuuu" Alan mencium Afi berkali-kali karena gemas "Al minta maaf lagi ya sayang, ayo tidur liat udah jam berapa ini"

"Jam 11"

"Nah itu tau, berarti waktunya tidur. Udahan nangisnya, aku gamau nanti kita berantem, Afi kan udah beda statusnya sekarang, udah jadi istrinya Al. Harus apa?"

"Apa?" Alan menghela nafas, malah nanya balik.

"Harus belajar jadi lebih dewasa, harus ngertiin aku ya?"

"Ya udah"

"Ya udah apa cantikku"

"Bobo"

"Hayu"

Afi memasang alarm di handphone nya dan handphone Alan lalu memutuskan turun ke bawah, tidak mau dekat-dekat Alan. Ceritanya masih ngambek, biarin aja, Afi tidak peduli, pokoknya ngambek. Alan sudah hilang kesadarannya, laki-laki itu sangat kelelahan karena banyak problem yang harus dia tangani tadi siang, makanya dia sudah tidak kuat meladeni Afi.

🥀🥀🥀

Tidak ada Afi di samping Alan apalagi membangunkannya seperti biasa. Yang membangun Alan adalah alarm dari dua handphone hp, laki-laki itu mematikan handphone beranjak dari kasur ke kamar mandi.

Turun ke bawah sudah ada Afi yang memanaskan motor dan menyiapkan sepatu Alan "cantik jangan marah atuh" Afi mengangguk, matanya tidak bisa bohong kalau perempuan itu menangis semalaman "sini liat tangannya" Alan menghela nafas saat tidak melihat goresan apapun di tangan Afi.

Tangannya beralih pada kening dan leher Afi karena saat menyentuh tangan Afi suhu tubuh perempuan itu meningkat "by istirahat aja ya? Aku anterin ke rumah mama sm ayah aja, kamu sakit"

"Ga usah, udah biasa" ketus Afi tapi pakai nada pelan.

"Ga usah bandel Afi" Alan berusaha mendekat, Afi menghindari Alan.

"Makanan kamu udah aku siapin, bekalnya juga. Kalau udah abis langsung berangkat aja, aku sakit perut"

Meninggalkan Alan, Afi menuju kamar berharap Alan menghampiri. Tapi yang Afi dengar setelah beberapa menit adalah suara motor Alan yang menjauhi rumah. Afi bergegas turun, hatinya tambah sakit melihat makanan yang sama sekali tidak tersentuh.

"Al jahat" lirih Afi sedih.

Afi memutuskan untuk membersihkan rumah, menyimpan makanan yang masih bisa di makan lagi nantinya. Sambil membersihkan rumah, tangisan Afi tidak kunjung berhenti,  setelah berpuluh-puluh menit Afi memutuskan menulis.

Bosan, itu yang Afi rasakan. Perempuan itu memilih menonton anime di laptop yang Alan punya. Duduk di sofa sampai matanya menutup karena ngantuk.

"Assalamualaikum" Alan terpaku, diam melihat kondisi Afi yang berantakan. Istrinya itu tertidur dengan baju yang pendek, sepertinya dia tertidur setelah mandi, karena sekitar sofa masih basah, kebiasaan Afi membiarkan rambutnya basah sehabis mandi dan hanya di keringkan sedikit dengan handuk, lalu dia biarkan.

Menutup pintu dengan hati-hati, Alan memutuskan untuk mandi lebih dulu daripada menganggu istrinya.

"Maaf ya cantik , nanti aku jelasin"



















• a l - a f i •

AlfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang