06. jalan jalan

6 0 0
                                    

"Nanti kalau keujanan gimana?"

"Basah"

Menangkup pipi Afi gemas, Alan menghela nafas gusar "pake mobil aja ya, nanti kacanya di buka" Alan takut kalau mereka akan kehujanan. Bisa-bisa nanti mereka sakit.

"GAMAU!!!" Tolak nya tidak suka, membayangkan di dalam mobil aja Afi sudah merasa mual "pokoknya Afi mau pake motor, kalau Al cape, Afi yang bawa"

Tidak, tidak bagaimana bisa ide itu tercetus. Mana mungkin Alan membiarkan Afi yang membonceng dirinya.

"Ya udah, ayo"

Afi tersenyum senang, ia tidak mengubah ekspresi wajahnya sejak Alan menyalakan motor. Bahkan saat Alan melirik lewat spion senyum bahagia tercetak jelas di sana "seneng?"

"Senengggg!! Pake banget!!" Serunya girang.

Terkekeh, Alan membawa tangan Afi untuk memeluk perutnya "kamu mau makan apa?"

"Es krim" jawab Afi cepat.

"Ini malem sayang, jangan makan es krim. Lagian kan di kulkas juga masih banyak. Kamu ga bosen?"

"Engga"

"Ya udah mau makan apa selain es krim?"

"Ga tau" jawaban ini lebih parah daripada terserah. Alan menyerah, lebih baik dia menuruti keinginan Afi saja.

"Sayanggggggg!!! Ituu!!!" Seru Afi menunjuk stand jus dan bakso yang ada di sana"

Karena memakai helm, teriakan Afi tidak mengganggu pendengaran Alan. Apalagi jalan lumayan ramai "mau apa?"

"Jus semangka"

Motor Alan menuju stand itu, setidaknya jus lebih baik kan daripada es krim? Tapi kan sama-sama es. Ah peduli amat, lagian Afi itu susah sakit.

Usai membeli jus, Afi naik lagi ke motor lalu mengarahkan jus nya ke mulut Alan "Al mau?" Alan menggeleng.

"Buat cantiknya Al aja" tolaknya dengan senyuman.

"Ya udah" Afi meminum jus nya di jalan.

"Cantikku mau beli apa lagi?"

"Al aja, Afi udah kenyang"

"Buku?"

"Sebenernya mau, tapi buku dari Al udah banyak. Nanti beli nya kalau udah pada abis aja"

"Mau belanja bulanan aja ga?" Usul Alan.

"Ayoo!!"

Tertawa geli. Alan senang melihat istrinya yang terlihat sangat bersemangat ini. Besok dia shift malam, entah bagaimana Afi saat di tinggal sendiri, tentu kegiatannya akan sama seperti saat mereka pacaran dulu.

"Sayang mau ayam atau ikan?"

"Campur aja by"

"Ya ampun romantis banget belanja berdua. Baru liat kalian kesini, pengantin baru ya mba mas?" Alan dan Afi tersenyum mengangguk.

"Istri saya ini jauh loh Bu dari Kalimantan. Agak sulit bawa dia kesini" Afi melotot. Apa itu maksudnya? Afi membuat Alan kesulitan? "Tapi itu bukan masalah, soalnya dia multitalenta, semuanya dia kerjain di rumah, pinter masak juga Bu" lanjut Alan membuat Afi malu dan tentu saja senang.

"Walah walah, nyebrang pulau ya mas"

"Haha iya Bu"

Cepat-cepat Afi menyelesaikan pembayaran agak mereka bisa pindah ke toko lain. Tentunya di bayar oleh Alan, dari dulu Afi tidak mau memegang uang. Karena dia juga tidak bisa keluar rumah sendiri juga karena Alan melarang. Untuk barang-barang yang di pesan online juga sudah di bayar oleh Alan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 02, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AlfiWhere stories live. Discover now