000. LEGENDA

4.6K 205 1
                                    


KOREA SELATAN, SEOUL
00.11
22 Desember

Malam hari yang dingin serta menjadi gelap tidak seperti malam biasanya yang selalu terdapat cahaya cahaya bintang maupun bulan.

Dirumah sakit besar Cheong Ah dari depan halaman Rumah Sakit sudah di penuhi oleh banyak kerumunan orang dengan di dominasi banyaknya reporter reporter.

Orang orang tersebut berusaha menerobos masuk yang untungnya dari awal telah di tahan oleh para orang ber-jas yang di yakini bahwa itu orang orang dari perusahaan JJ Holding.

"MOHON TETAP DI LUAR!"

"YYAAKK!! BIARKAN KAMI MASUK, INI BERITA PENTING!"

"SESUAI ARAHAN PRESIDEN JOO KALIAN TETAP TIDAK BOLEH MASUK!"

Keadaan mulai semakin riuh sedangkan di dalam Rumah Sakit tepatnya di lantai 8 beberapa perawat dan dua dokter wanita mendorong ranjang yang di tempati seorang wanita paruh baya mungkin berusia 41 tahun.

Wanita itu sedang hamil yang sudah di pastikan akan melahirkan saat ini. Para perawat dan dua dokter tersebut berlari sambil mendorong keranjang Rumah Sakit menuju ruang persalinan.

"Tuan Ha, anda di perbolehkan masuk"

Pria berjas abu abu yang sedari tadi mengawal sang istri dengan lega mengikuti arahan untuk masuk namun sebelum itu ada seseorang yang menahan bahunya lantas ia menoleh.

"Janjimu"

Seorang Pria lain lebih tua darinya menatap teduh Pria berjas abu abu di depannya setelah ia mengangguk dengan kesungguhan bahwa ia akan menepati apa yang di janjikan.

Saat di dalam ruang persalinan di penuhi suara teriakan kesakitan perjuangan Wanita 41 tahun untuk melahirkan di dukung oleh kata penenang yang selalu terucap oleh Pria ber-jas abu abu, sang suami.

Setengah jam berlangsung bahkan sebelum Si Wanita itu berhasil mengeluarkan seorang bayi Pria ber-jas abu abu itu atau tepatnya suami dari Wanita yang tengah berjuang berucap.

"Jika tidak bisa menahannya. Aku ikhlas melepaskanmu, temuilah Moora di atas sana. Suatu hari nanti aku juga akan menyusulmu bersama dengan Appa, dan 'benih' ini akan ku jaga untuk dirimu" Sambil ia mengecup sesekali punggung tangan yang di genggamnya.

"K—kau janji?" Dengan susah payah ia berkata tanpa memperdulikan betapa sulitnya ia meraup udara masih dengan terengah.

Pria itu hanya mengangguk dan mengucapkan sesuatu tanpa mengeluarkan suara. Dibalas anggukan lemah Si Wanita yang mulai memberi tekanan lebih dan memejamkan mata.

Sesaat beberapa detik kemudian suara tangisan bayi terdengar keras bahkan suara itu mampu terdengar hingga lantai dasar dimana luaran Rumah Sakit yang dipenuhi orang orang.

Seketika orang orang itu terdiam keadaan menjadi hening di sekitar area Rumah Sakit. Hanya terdengar tangisan bayi itu.

Seolah ada beban di kaki para orang orang di area Rumah Sakit mereka terduduk berlutut.

Lantai 8 Rumah Sakit ruang persalinan keadaannya juga tak beda jauh dari keadaan di bawah. Para dokter, perawat dan Pria ber-jas abu abu yang ada di ruangan pun sama seketika ikut berlutut sedangkan—

Seorang bayi yang baru saja keluar berada terbaring di samping kaki Si Wanita dan ia terus menangis.

Keadaan ini akhirnya berakhir 3 menit-an setelah bayi itu mereda. Semua orang di area sekitaran Rumah Sakit kembali bangkit terutama di ruang persalinan.

"Ini keajaiban" Celetuk salah satu Dokter yang lantas menggendong bayi itu setelah memotong tali pusarnya.

"Bukankah begitu Tuan Ha?" Dokter itu bertanya namun tidak ada sahutan dari orang yang ia tanyakan hanya ada isak tangis.

TALLER THAN ME [ bl omegaverse ] Where stories live. Discover now