10 -Menyusun Rencana

2.2K 184 0
                                    

JANGAN JADI SIDERS, USAHAKAN VOTE AGAR AUTHORNYA MAKIN SEMANGAT JANGAN CUMA DI SCROL SAMPAI BAWAH AJA, TERIMAKASIH, HAPPY READING SEMUANYA!! 🤍

Mala sudah siap untuk berangkat sekolah, sekarang rambutnya tidak ia kuncir semua tapi hanya bagian atasnya dan menyisakan rambut bagian bawah. Mala menatap ke arah cermin yang memperlihatkan dirinya yang sedikit pucat itu.

"Muka gue kayak mayat anjir, " gumamnya.

Entah kenapa mukanya sekarang terlihat begitu pucat, mungkin karena semalam ujan-ujanan?

Mala langsung membawa liptint yang berada di meja riasnya itu, lalu ia sedikit mengoleskan ke bibirnya agar tak terlihat pucat lagi. Setelah selesai Mala kembali menyimpan ke meja riasnya lagi yang hanya berisi buku-buku itu.

"Sebenarnya gue gak pede pake liptint begini, tapi gue lebih gak pede kalo bibir gue pucet kek mayat! " gerutunya, setelah itu ia memakai jaket kulit crop berwarna hitam dan membawa tas ransel lalu keluar dari kamar.

"Lo kemarin abis darimana? Kenapa malam baru pulang? " tanya Balqis tiba-tiba, yang sudah berada di depan pintu kamar Mala.

"Ya gue abis sekolah lah, ngapain lagi? Gue gak kayak lo yang suka main ke club. Ya walaupun gue nakal tapi gak pernah sampai segitunya sih, " jawab Mala sekaligus menyinggung Balqis.

"Terus kenapa pulangnya malam? Abis keluyuran dari mana?! " Balqis tak menghiraukan ucapan adiknya yang katanya ia sering ke club, nyatanya juga benar jadi buat apa marah?

"Gue abis ekskul basket terus karena ujan gue juga neduh dulu di halte sampai nunggu bis, " 

"Gak usah boong lo! Jelas-jelas semalam gue liat lo di anter sama cowok! "

"Emang, semalam gue emang di anter sama cowok dan itu teman gue. Lo kenapa sih? "

"Gu-"

"Balqis udah, mending sekarang kita sarapan aja kan sekarang kamu ada kelas. Ayok biarin aja dia! " potong Linda sambil sibuk menyiapkan sarapan.

"Tuh udah di panggil sama Mama kesayangan, gue mau ke sekolah dulu bye! " walau rasanya sakit selalu tak di anggap, tapi Mala berusaha tegar agar tak terlihat lemah di depan kakak dan ibunya itu.

Di luar bisa Mala lihat ada Kevin yang sudah stand-bye di motor sportnya.

"Ngapain tuh orang? "

Mala langsung membuka gembok gerbang, lalu ia menghampiri Kevin yang berada di depannya.

Kevin yang sudah siap dengan seragamnya yang di pakaikan jaket kebesaran gengnya itu, dan tak lupa tas ransel yang berada di punggungnya.

"Hai, " sapa Kevin dengan senyum di bibirnya.

"Ngapain? " tanya Mala.

"Motor lo belum di ambil kan? Bareng sama gue yuk, kalo nunggu bis kelamaan ntar lo bisa telat, " ajak Kevin.

"Gak usah loh gapapa, lagian yang telat juga kan gue bukan lo Vin.. Urusin aja hidup lo, gue bisa kok urus hidup gue sendiri beneran! " tolak Mala secara halus.

Ni cewek sok jual mahal banget sih, tapi gue gak bakal tinggal diem. Liat aja lo pasti bisa jadi milik gue Mala. -batin Kevin.

"Udah ayok, gue udah nungguin lo daritadi jadi hargain usaha gue ya? Udah naik cepetan! "

Mau tak mau Mala langsung naik ke motor milik Kevin, ia juga takut jika telat dan nantinya bisa di hukum.

**
Semua memasang mata ke arah Kevin dan Mala yang baru saja sampai di sekolah dengan berboncengan. Kevin langsung memarkirkan motornya di tempat anak IPA, disana juga sudah ada para anggota The Beast.

Rakhmal And His Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang