12 -Amukan Zayyan

2.1K 195 2
                                    

BAB INI MENGANDUNG KATA UMPATAN!!

Pagi-pagi sekali Rakha sudah siap dengan seragam putih abu-abunya itu, sekarang Rakha tengah memakai dasi sambil melirik ke arah cermin yang ada di depannya.

Pintu tiba-tiba saja terbuka dan memperlihatkan Mia yang masuk, lalu tersenyum ke arah anaknya itu. "Udah bangun? Padahal Bunda baru mau bangunin kamu loh. Tumben, " ujar Mia langsung duduk di kasur empuk Rakha.

"Iya Bun, hari ini aku ada urusan di ruang OSIS sama yang lain, jadi harus cepet-cepet dateng ke sekolahnya, " jawab Rakha.

"Kamu gak cape? " tanya Mia dengan mimik muka yang terlihat khawatir.

Rakha mengangkat kedua aslinya, lalu setelah itu ia ikut duduk di sebelah Mia, "capek? Kenapa Bun? "

"Ya kan kamu itu ketua OSIS terus kapten basket, ketua ekskul, pasti capek banget. Kamu harus ngebagi waktu kamu. " kata Mia, "Bunda benar-benar takut kalo kesehatan kamu terganggu. "

Rakha langsung mengulas senyumnya, "gapapa kok Bun, Rakha bisa ngurus diri sendiri. " Rakha sebisa mungkin menenangkan ibunya itu yang terlihat khawatir.

"Tapi sesibuk apapun kamu, jangan lupa sama kesehatan kamu ya? Jangan lupa makan, karena kesehatan itu mahal sayang, Bunda gak mau sampai kamu sakit! " Tangan Mia langsung mengusap pipi Rakha dengan tulus dan begitu sayang.

"Iya Bunda yang paling cantik, Rakha bakal lakuin apa kata Bunda. "

Mia langsung tersenyum, lalu setelah itu mencium kedua pipi anak satu-satunya itu dengan penuh sayang. "Kapan mau kenalin pacar kamu? "

"Secepatnya Rakha kenalin Bun, " jawab Rakha cepat memastikan ibunya itu yang sudah tak sabaran bertemu dengan Mala.

"Yaudah Bunda sama Papa tinggu, ya? "

Rakha mengangguk untuk mengiyakan.

"Yaudah yuk ke bawah, kita sarapan dulu Papa juga udah ada di meja makan, " ajak Mia.

Rakha langsung beranjak dari duduknya, tak lupa ia membawa jaket kebesaran gengnya dan tas ransel yang tadi sudah ia isi buku-buku pelajaran.

Rakha benar-benar beruntung karena mempunyai ibu sambung sebaik dan setulus Mia. Ibu tiri tapi rasanya seperti ibu kandung.

Ya orang tua Rakha sudah lama berpisah sejak dia masih kecil, dan Rakha lebih memilih tinggal bersama dengan Reza ayah nya. Sedangkan ibunya sudah memiliki keluarga baru. Tapi itu tidak membuat Rakha jauh dari ibu kandungnya, Rakha juga sering berkunjung ke rumah dan selalu bertegur sapa dengan ibunya, adik-adik dan Papa tirinya.

Tepatnya jam 06:05 Rakha dan Betrand sudah berada di sekolah, sangat pagi bukan? Tapi sudah sepantasnya sebagai OSIS harus berangkat pagi-pagi sekali dan itu resikonya.

"Kita langsung ke ruang OSIS? " tanya Betrand saat sudah membuka helm-nya.

"Langsung aja, " jawab Rakha setelah itu keduanya berjalan menuju ruang OSIS yang terletak ada ujung.
**
Sekarang sudah menunjukan pukul tujuh pagi, yang dimana sebentar lagi kelas akan di mulai. Devi sedaritadi terus menunggu Mala di kursinya dengan gelisah, kemana gadis itu?

"Lo kemana sih Mal? Bentar lagi Bell, kalo lo telat nanti bisa kena hukum, " dumel Devi tidak tenang.

Bahkan semua murid di kelasnya sudah ada dan duduk di kursinya masing-masing, hanya Mala yang belum masuk.

Devi langsung melirik ke arah Rakha yang sedang mengobrol bersama Betrand, ia langsung menggeser ke kursi Mala lalu memanggil Rakha.

"Rakha! "

Rakhmal And His Story [END]Where stories live. Discover now