44 -Berjuang

1.7K 176 35
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE, GABOLEH JADI SIDERS. GAK MAU VOTE? YAUDAH GAK USAH BACA. JANGAN MAU ENAKNYA DOANG. SLEBEWWW

••

Hari ini Rakha kembali masuk sekolah setelah tiga hari izin. Ia sudah siap untuk berangkat sekolah pagi sekali, karena ada urusan di ruang OSIS yang belum sempat ia selesaikan.

"Kamu baru juga sembuh setelah nyuci, seharusnya diem dulu di rumah, ini? Masuk lagi di tambah pagi banget datengnya! " kata Mia mengomel.

"Aku udah gak papa Bunda, liat nih badannya udah sehat-sehat aja, kan? Udah ah Bunda gak usah khawatir, aku bisa jaga diri. " jawab Rakha yang sedang memakai jaket.

"Sehat darimana? Badan kamu makin kurus! Bulan ini berat badan kamu turun lima kilo, "

Rakha terdiam sebentar sebelum akhirnya tersenyum. Memang jika sekarang badan Rakha kurusan, dan setiap bulannya berat badannya itu selalu menurun bukannya menambah. Ya mau bagaimana lagi? Setiap makan, selalu Rakha muntah kan kembali.

"Gak papa Bun, tiga hari gak liat Mala ngebuat aku kasi kangen sama wajah cantiknya, " balas Rakha.

"Dasar! " kata Mia terkekeh, lalu setelah itu Mia memasukkan beberapa obat ke dalam tas ransel Rakha.

"Berangkat ya Bun, " pamitnya lalu pergi setelah menciumi punggung tangan Bundanya itu.

**

Jam pelajaran sudah di mulai sejak tadi, tapi Rakha baru saja masuk kelas dengan keadaan tergesa-gesa.

Mala yang tadinya sedang melamun, langsung menatap ke arah Rakha.

"Kamu ini kemana saja? Gak lihat jam berapa sekarang?! " tegur Bu Reni yang merupakan guru galak itu.

"Saya ada urusan dulu Bu di ruang OSIS, makannya telat, "

Bu Reni langsung menghela napasnya dengan panjang, setelah itu memperolehkan Rakha untuk duduk di kursinya.

Rakha langsung duduk. Ia melirik ke arah Mala yang sedang menulis. Tidak lama, Mala juga menoleh ke arahnya. Cukup lama mereka bertatapan sampai akhirnya Mala kembali fokus ke depan saat Rakha tersenyum ke arahnya.

"Udah sembuh? " tanya Betrand langsung.

"Udah meningan gue, emangnya gue sakit pake di tanya udah sembuh segala?! " jawab Rakha sedikit sewot dengan berbisik.

"Yaudah sih gue cuma nanya aja! "

Di depan Bu Reni terus menerangkan tanpa henti, membuat mereka semua kebingungan padahal sudah di jelaskan seditel mungkin. Setelah itu Bu Reni langsung memberikan beberapa soal yang sudah di jelaskan.,

"Silahkan kerjakan masing-masing. Tidak boleh nyontek, saya beri waktu dua puluh menit dari sekarang. " ujar guru berkacamata dengan wajah galak itu.

"Dua puluh menit Bu?! Soalnya banyak gitu masa di kasih waktu sebentar sih?! " protes Mala yang langsung mengundang tatapan dari teman sekelasnya.

"Saya sudah menjelaskan sebelumnya, Mala! Pasti pada ngerti dong, terus kamu kenapa protes seperti itu? "

"Gak di denger kali Bu, maklum lah Mala kan orang pemalas yang berkedok sebagai siswi rajin! " timpal Clarissa.

"Diem lo, jamet! " balas Mala langsung.

"Sudah! Cepat kerjakan sebelum waktunya habis! " tegur Bu Reni.

Badan Mala langsung merosot lesu di kursi, lalu ia menatap Devi yang sedang mengerjakan soal tersebut. "Deeeviiii, " rengek Mala.

Devi yang paham langsung melotot tajam, "gak! Apaaan lo?! "

Rakhmal And His Story [END]Where stories live. Discover now