49 -I Miss You

1.8K 198 45
                                    

JANGAN JADI SIDERS. BUDAYAKAN VOTE.

••

Mala langsung masuk ke dalam rumah, lalu kembali menutup pintunya. Ia sedikit menyapu jaketnya yang basah karena tadi berlari dari depan gerbang sampai masuk ke dalam rumah.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Mala langsung menghembuskan napasnya lega saat melihat suasana rumah yang sepi itu. Pikirnya, pasti orang rumah sudah pada tidur.

Tapi saat ia akan melangkah ke atas, tiba-tiba saja Ali datang dari arah tangga. Membuat Mala terkejut, papanya itu sudah seperti hantu saja tiba-tiba muncul.

"P-papa, " panggil Mala dengan terbata.

Ali langsung melangkah lebih dekat ke arah Mala, tatapannya benar-benar tajam dan menakutkan sehingga membuat gadis itu langsung tertunduk.

"Habis darimana kamu, hm? " tanya Ali membuat bulu kuduk Mala langsung merinding.

"Bukannya pulang sekolah udah dari jam lima sore? Terus kenapa jam sepuluh malam kamu baru pulang? " sambung Ali.

"A-aku, "

Tanpa ingin menunggu jawaban dari anaknya itu, Ali langsung mendorong Mala membuat siempunya langsung jatuh ke sofa.

"Mau jadi apa kamu, ha?! Bisanya cuma keluyuran tengah malam!! " marah Ali.

"Papa kenapa langsung dorong aku sih?! Kenapa gak denger dulu penjelasan dari aku?! " sahut Mala.

"Halah, penjelasan apa yang akan kamu berikan semuanya omong kosong, Mala! Kamu ini mau jadi apasih?! "

Mala merasakan pantatnya sangat sakit karena terpental kursi cukup keras.

"Didikan Linda selama ini memang benar-benar keterlaluan, sampai membuat kelakuan kamu juga sama-sama keterlaluan! Dia gak pantas jadi seorang Ibu! " ujar Ali memaki mantan istrinya itu.

Mala tak Terima ibunya sendiri di kata-katai seperti itu, Mala langsung bangkit lalu menatap jengah pada Ali. "Mama disini gak salah, bisa gak sih Papa stop salahin Mama?! Aku kayak gini bukan karena didikan Mama, tapi karena situasi, Pa!! " teriak Mala tepat di wajah Ali.

Terlihat Sandrinna, Purwanti dan Richelle turun secara bersamaan.

"Aku kayak gini bukan karena Mama aja, tapi karena Papa! Karena kalian yang udah cerai. Mama yang udah gak peduli dan ngebenci aku, terus Papa yang udah punya keluarga baru, aku kayak gini juga karena mau di perhatiin, AKU MAU KAYAK ORANG LAIN YANG DI SAYANG SAMA ORANGTUA NYA! "

Plak!

Bruk!

"MAS! " Purwanti langsung berlari ke arah Ali, lalu menenangkan pria itu yang baru saja menampar anak kandungnya sendiri, lalu ia dorong dengan kuat.

"BERANI KAMU NGOMONG SEPERTI ITU DI DEPAN PAPA?! BERANI KAMU?! " teriak Ali.

"Mas udah kasian Mala, "

"Kamu diam! " sahut Ali lalu melepaskan tangan Purwanti yang sedang menahannya. Setelah lepas, Ali langsung menuju ke arah Mala lalu ia menyamakan tingginya dengan Mala.

Setelah itu Ali langsung mencengkram dagu Mala, membuat siempunya langsung merintih kesakitan. Bahkan sekarang gadis itu sudah menangis.

"Sa-sakit Pa, " lirih Mala.

"Ini hukuman buat kamu karena sudah berani lancang pada saya! Kamu memang benar-benar anak gak guna! Pembawa sial! Bisanya cuma nyusahin aja! " sungut Ali lalu melepaskan cengkramannya dengan kasar, setelah itu langsung pergi darisana.

Rakhmal And His Story [END]Where stories live. Discover now