8

698 12 0
                                    

Pagi harinya, Bella terbangun dengan tubuh yang dibalut selimutnya yang tebal,
Dia meraba kasur sebelah kirinya dan sadar bahwa Rai sudah bangun lebih dulu darinya.

Lalu, ingatan-ingatan kecil tadi malam lewat dipikirannya.

Dia mencengkram selimutnya dengan erat dengan wajah yang sangat merah merona.

Badannya yang tinggi, dililit oleh selimut lalu keluar dari kamarnya dan berjalan lurus ke dapur

"Haaaa~~~ hausnya...... "

Karena selimutnya yang besar dan tebal, dia agak kesulitan mengambil gelas yang berada di lemari bagian atas

"Ukh... Kayanya gue harus ubah tempat naro gelasnya"
Ucapnya sambil menjinjit dan berusaha mengambil gelas di atas

Tapi semakin dia berusaha, selimutnya semakin melorot dan hampir mengekspos seluruh bagian dadanya karena piyamanya yang sangat seksi.

Tiba-tiba ada sebuah tangan memegang erat selimutnya agar tidak melorot, dan tangan lainnya mengambilkan gelasnya untuknya

"Aaakhh!"

Karena terlalu terkejut, Bella menepis tangan itu dan menjauh darinya sambil membalikkan badannya

Dan saat itu juga, selimutnya terjatuh.

"Rai??!! K..kok?"

Bella sibuk terkejut karena Rai masih di dalam rumah, tapi di saat yang sama dia juga terkjeut selimutnya terjatuh hingga seluruh tubuhnya terlihat jelas

Dia pun kelabakan mengambil selimutnya, tapi karena terlalu besar dia kesulitan menutupi tubuhnya dengan selimut itu, hasilnya dia hanya bisa menutup bagian depan tubuhnya

"Aku mau ajak kamu ke kantor hari ini, makanya aku nungguin kamu sampai bangun.
Tapi,
Bangun-bangun kamu malah keluar tanpa baju dan cuma ditutup selimut?
Apa kamu lagi berusaha mancing aku lagi?"

Rai mendekatinya dan membantunya menutupi tubuhnya dengan selimut tapi dengan gerakan yang sangat lambat, sementara matanya sibuk memandangi wajah Bella yang saat itu terlihat sangat malu

"L....lagi? M...maksud kamu?"

"Jadi kamu lupa?"

"Huh?"

Tangan Rai menyentuh bagian tulang pundak Bella dan menggerakkan jari-jarinya di atasnya seolah menggoda Bella

"Di sini... Semalem."

Tiba-tiba secuil ingatan semalam terlintas di pikiran Bella. Tapi ingatan itu tampak aneh.
Yang dia ingat, berbeda dengan yang terlintas barusan.
Yang dia ingat, hanya Rai yang menciumnya.

Tapi, lintasan ingatan barusan justru memperlihatkan sebaliknya.

Bella seperti melihat leher Rai dari dekat.
Dan di pundaknya banyak sekali tanda merah.

Karena terkejut, Bella pun menarik kaos bagian leher Rai dan melihat hal yang sama dengan yang terlintas di pikirannya, tapi lebih banyak

"A...apa ?"

Bella menjauh dan kebingungan.

"Oh.. ini? Kamu semalam bilang lapar dan haus, tapi malah aku yang kamu makan, badan aku rasanya sakit semua.
Oh, kamu juga bilang, kamu paling suka bagian dada"
Ucap Rai dengan wajah yang agak manja dan membuat Bella semakin kebingungan.

Bella semakin menggenggam erat selimutnya, matanya kehilangan fokus, pandangannya buram dan pusing.

"Tapi, tenang aja. Karena merasa bersalah, kamu bilang aku boleh balas dendam.
Satu lagi, semalam kamu nanya kan, aku paling suka bagian apa? Kamu bisa tau kalau kamu perhatiin, kok. Hehe.
Aku yang buatkan minum, kamu mandi aja sana"

My Husband is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang